BRSU Tabanan Sosialisasikan Standar Pelayanan
Sabtu, 03 Juni 2017
00:00 WITA
Tabanan
4094 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan sosialisai standar pelayanan di lantai 2 ruang pertemuan BRSU Tabanan, Sabtu, (03/06/2017). Sosialisasi tersebut untuk mendapatkan masukan mengenai renstra yang disusun BRSU Tabanan. Guna mencapai pelayanan yang sesuai harapan masyarakat Tabanan.
Direktur BRSU Tabanan Dr. Nyoman Susila mengatakan sosialisai tersebut guna mendapatkan masukan mengenai renstra yang disusun oleh BRSU Tabanan. Dengan harapan guna tercapainya pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kami ingin mendapat masukan mengenai renstra yang kami susun, apakah sesuai dengan harapan mayarakat," ucap Dr. Susila.
Dia menerangkan, BRSU Tabanan berdiri sejak 1953 dan kini berkembang menjadi rumah sakit B Pendidikan. Untuk BRSU Tabanan sendiri, kini memiliki sebanyak 225 beds tempat tidur dan dinilai masih kurang.
"Inilah sebabnya pasien Rumah Sakit membludak dan tidak jamin mendapat kamar," terangnya.
Selain itu Kata Dia, beds untuk di BRSU Tabanan tidak pernah istirahat pasalnya setelah digunakan oleh pasien sebelumnya. Beds tersebut langsung terpakai oleh pasien yang baru. Sementara untuk Dokter dengan alat yang dimiliki BRSU Tabanan dengan jumlah yang cukup. Namun masih terkendala gedung, sedangkan Sumber Daya Manuaia (SDM) di BRSU Tabanan juga dinilainya tidak kalah dengan Rumah Sakit yang lainnya. Dan yang menyebabkan menumpuknya pasien di BRSU Tabanan dikarenakan adanya 700 pasien per hari yang datang ke BRSU Tabanan. Sedangkan untuk saat ini, BRSU Tabanan hanya merancang 300 pasien per hari.
"Jadi solusinya untuk tahun ini kita tambahkan bed, sehingga ada penambahan sekitar 10 tempat tidur dan masih tender," bebernya.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melalui sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I Pemkab Tabanan Wayan Yatnanadi mengatakan terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh BRSU Tabanan sudah barang tentu memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Lantaran sudah menprakasai kegiatan tersebut untuk memperoleh masukan mengenai renstra yang disusun oleh BRSU Tabanan.
"Permasalahan kesehatan merupakan hal yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tabanan,sejalan dengan misi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses dan pelayanan prima," ucap Yatnanadi.
Terkait adanya keluhan masyarakat yang kebanyakan berasal dari kurangnya ketersediaan kamar perawatan dan sempitnya ruang pelayanan baik di Poliklinik, penunjang dan ruang tunggu. Kata Dia, Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan beberapa upaya. Agar masalah akses pelayanan dapat diselesaikan. Sedangkan saat ini BRSU Tabanan membutuhkan bed perawatan pasien paling tidak sebanyak 936 beds. Dan kondisi BRSU Tabanan hanya mampu menyediakan 225 beds, sementara saat ini masih kekurangan Beds.
"Untuk mengatasi hal tersebut sudah barang tentu, kami jajaran eksekutif dengan didukung penuh oleh rekan rekan sepakat melakukan relokasi Rumah Sakit ke Nyitdah, karena Rumah Sakit Tabanan sudah sulit dikembangkan mengingat sempitnya lahan dan sulitnya parkir, dan mengingat PAD Tabanan yang tidak begitu besar, maka kami eksekutif dan legislatif telah sepakat mencari pinjaman lunak ke PT SMI, sebesar 201 milyar rupiah sehingga pembangunan tahap awal sekitar 300 bed dapat segera terealisasi," ucapnya.ang/dev
Komentar