Target 2500 Ton, Bulog Baru Serap 122 Ton, Ini Kendalanya
Sabtu, 27 Mei 2017
00:00 WITA
Tabanan
3272 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Pada tahun 2017 ini Bulog Tabanan ditargetkan menyerap beras sebesar 2500 ton. Namun hingga Bulan Mei ini baru terserap sebanyak 122 ton beras. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Gudang Bulog Tabanan I Ketut Sarjasa bahwa untuk daya serap beras di bulog sendiri baru terserap sebesar 122 ton sampai Jumat, (26/05/2017).
"Untuk target tahun 2017 sebanyak 2500 ton, sampai hari ini baru 122 ton beras masuk ke bulog," ucap Sarjasa kepada media suaradewata.com, Jumat, (26/05/2017).
Dia menerangkan, hal tersebut terkendala pada harga di pasaran. Bahwa harga beli bulog lebih rendah dari pada harga beli di lapangan. "Kendalanya harga di lapangan masih tinggi sekitar 4300 rupiah perkilo dari harga bulog 3700 rupiah perkilo," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan bahwa dari Persatuan Penggilingan Padi dan pengusaha beras Indonesia (Perpadi) juga mengambil gabah dari petani dan justru membelinya di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sedangkan bulog membelinya mendekati HPP, hal tersebut membuat petani cenderung menjualnya ke Perpadi.
"Kita harapkan petani mendapatkan harga yang lebih mahal, dan tidak mendapatkan harga yang lebih murah, itu kan menguntungkan petani," ucap Budana.
Selain itu, Perpadi yang sudah mendapatkan dana luep diharapkan membeli gabah petani untuk mendapatkan harga yang lebih bagus. Namun bila dipaksakan untuk menjual di bulog dengan harga tersebut, artinya mengharapkan petani mendapatkan harga yang lebih murah. Dan mestinya bagaimana bulog itu bisa bersaing dalam artian paling tidak, tidak merugikan petani.
"Jadi Perpadi di Tabanan mendapatkan dana luep kalau gak salah 10,9 miliyar untuk pembelian gabah petani, gabah artinya siap diangkut dipinggir jalan, dana tersebut diserahkan ke Perpadi, tujuannya adalah untuk mengantisipasi agar jangan harga gabah petani itu anjlok agar tidak dibawah HPP," terangnya.ang/aga
Komentar