Pemasangan Lelakut Menjadi Daya Tarik Wisatawan ke Jatiluwih
Selasa, 23 Mei 2017
00:00 WITA
Tabanan
4249 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Pemasangan lelakut di DTW Jatiluwih menjadi daya tarik wisatawan. Dimana selain menikmati pemandangan sawah yang indah, lelakut juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto. Hal tersebut diungkapkan oleh Manager Operasional DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa bahwa pemasangan lelakut tersebut dapat menarik wisatawan untuk berfoto dan juga menikmati pemandangan di DTW Jatiluwih.
"Pemasangan lelakut tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk obyek foto," ucap Sutirtayasa kepada media suaradewata.com, Senin, (22/05/2017).
Dia menerangkan, Pemasangan lelakut tersebut di DTW Jatiluwih adalah untuk mengawali festival jatiluwih. Dimana manajemen operasional DTW Jatiluwih bekerja sama dengan petani di jatiluwih untuk memasang lelakut di area obyek persawahan sepanjang jalan treking. "Selain untuk dijadikan obyek foto oleh wisatawan yang berkunjung ke DTW Jatiluwih, lelakut yang terpasang juga berfungsi untuk mengusir burung di persawahan, agar terhindar dari kerusakan padi yang di akibatkan oleh burung," terangnya.
Dia menuturkan, dari kegiatan yang di lakukan petani pada umumnya di persawahan mulai dari proses awal yakni pengolahan (membajak), pembibitan, penanaman, pemeliharaan (pemasangan lelakut), upacara yadnya di Bedugul (ngusaba subak) dan yang sudah di subsidi oleh manajemen operasional. Bahwa pemanenan secara tradisional memakai alat tradisional ( manyi memakai ani-ani) akan di pertunjukan didalam parade subak. Dimana petani akan menampilkan atraksi dari proses pertanian tersebut.
"Jadi Tema yang kita angkat di acara festival ini sangat berkaitan dengan upacara yang di lakukan di puncak acara piodalan di salah satu Caturangga Batukaru di Jatiluwih, yaitu Pura Pucak Petali dengan tema Mamica Manik Galih yang berarti nunas sarin padi, karena tujuan dari setiap proses yang di lakukan di pertanian adalah hasil yang melimpah bagi para petani," tuturnya.ang/dev
Komentar