Usai Pementasan Tarian Kolosal, 1 Siswa Kerauhan di Apel Harkitnas
Senin, 22 Mei 2017
00:00 WITA
Tabanan
3303 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Salah satu penari tarian kolosal mahabrata kerauhan usai pementasan saat apel Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapangan Alit Saputra Tabanan, Senin, (22/05/2017). Penari tersebut kerauhan dikarenakan tidak memohon ijin di salah satu tempat yang dipakai untuk merias.
Dalam pemantauan media suaradewata.com, Senin, (22/05/2017) di Lapangan Alit Saputra. Telah berlangsung upacara bendera memperingati hari kebangkitan Harkitnas. Dalam upacara bendera berlangsung, tampak penampilan tarian kolosal tarian mahabrata. Seusai pementasan saat meninggalkan lapangan tersebut, tiba-tiba salah satu penari jatuh dan langsung dibawa oleh teman-temannya ke suatu tempat. Dan penari yang jatuh tersebut ternyata dibawa ke Pos Kesehatan Kodim 1619/Tababan untuk mendapatkan perawatan. Pada saat itu, penari tersebut dalam keadaan kerauhan dan posisi tangan layak menari. Akhirnya beberapa menit berlalu penari tersebut berhasil disadarkan oleh salah satu warga.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, penari tersebut kerauhan disebabkan pada saat meminjam tempat di Kodim 1619/Tabanan untuk merias, pihak sekolah tidak meminta ijin secara niskala di Pura Bwana Giri Dharma Yudha yang ada di Kodim 1619/Tabanan. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tabanan I Gede Wayan Samba saat dikonfirmasi membenarkan bahwa siswinya mengalami kerauhan dan mengakui bahwa pihak sekolah lupa memohon ijin tempat secara niskala untuk merias.
"Ya, kami di Kodim meminjam tempat untuk merias dan memakai pakaian, kalau mepakeling sudah di sekolah, cuma disini karena meminjam tempat, mungkin ada yang kurang, kalau di lapangan di pelinggih sama di gong sudah mapakeling," ucap Samba.ang/dev
Komentar