Warga "Tagih Janji" Perbaikan Jalan, Perbekel Tak Pernah Ajukan Proposal
Minggu, 19 Maret 2017
00:00 WITA
Buleleng
3738 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com - Jalan sepanjang kawasan menuju Bendungan Penarukan I di Kawasan Pura Ganda Meru Desa Sudaji Kecamatan Sawan, Buleleng, mengalami kerusakan yang parah. Keluhan warga sekitar, sudah berulang kali disampaikan, lewat Perbekel Desa Sudaji maupun Anggota DPRD Provinsi Bali. Namun, belum ada respon.
Padahal, kawasan itu kini mulai direncanakan dikembangkan menjadi destinasi wisata khususnya untuk kolam arus alami, dan jalur tracking di Desa Sudaji.
Menurut penuturan salah seorang warga setempat, Sunarya, kondisi jalan rusak ini sudah terjadi cukup lama. Bahkan menurutnya, dengan kondisi jalan rusak, saat hujan tiba maka jalan akan tergenang air dan licin. "Sudah lama ini, jalannya kayak bebatuan. Kalau hujan, bisa keselip motornya karena licin," ujarnya.
Permasalahan jalan rusak menuju ke kawasan Bendungan Penarukan I, kembali muncul saat Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali, Nyoman Tirtawan, kembali melakukan reses di Desa itu. Salah seorang warga dalam kegiatan reses itupun, mempertanyakan soal janji perbaikan jalan tersebut.
"Jalan ini sudah lama rusak, setahun lalu sudah kami sampaikan ke Bapak, dan ada janji akan diperbaiki. Sekarang masih belum, saya ingin tanya ke Bapak, persoalannya dimana," sentil salah seorang warga kepada Tirtawan.
Mendengar keluhan itu, Tirtawan langsung bereaksi. Menurut Tirtawan, persoalan perbaikan jalan menuju ke kawasan Bendungan Penarukan I, sebelumnya memang sudah dikoordinasikan ke Perbekel Sudaji. Namun dikatakannya, berulang kali Perbekel Sudaji diminta untuk mengajukan proposal, namun malah tidak diindahkan.
"Bapak-bapak, bisa tanya ke Perbekel. Saya saat itu, sudah langsung respon dan sampaikan ke Perbekel untuk mengajukan proposal perbaikan jalan ke saya. Sampai sekarang belum ada, bahkan saya sampai hubungi untuk pak Mekel ajukan, tapi tidak ada," kata Tirtawan.
Dikatakan Tirtawan, dirinya sebagai anggota legislatif hanya menyerap aspirasi masyarakat dibawah, untuk disampaikan ke Pemerintah. Sehingga, untuk perbaikan jalan itu harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. "Kalau ada proposal pengajuan, pasti saya bantu. Tapi karena harus prosedur, ini harus lewat perbekel. Jadi, saya minta warga komunikasikan lagi ke Perbekel," jelas Tirtawan.
Usai kegiatan reses, Tirtawan menegaskan, untuk perbaikan infrastruktur jalan menuju bendungan di Desa Sudaji, memang harus diutamakan. Sebab, dengan adanya infrastruktur yang memadai, tentu akan membantu warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Ini akan membantu warga, jika infrastruktur memadai. Dengan infrastruktur yang layak, maka segala potensi Desa Sudaji akan terbuka. Terlebih, Desa Sudaji mulai lakukan pengembangan wisata. Jadi, saya mendukung ini. Kedepan, soal infrastruktur saya akan komunikasikan lagi dengan Perbekel Sudaji," pungkas Tirtawan.
Dalam kegiatan reses Tirtawan yang dihadiri puluhan warga dan beberapa Kadus ini, selain soal infrastruktur sejumlah aspirasi warga setempat telah diserap dan akan disampaikan ke Pemerintah, untuk segera ditindaklanjuti. Sebab, Desa Sudaji memiliki potensi besar sebagai daerah tujuan wisata.
Sehingga, segala persoalan dasar yang ada di Desa itu, harus bisa ditangani guna mendukung proses rencana pengembangan destinasi wisata berwawasan pedesaan melalui Potensi alam, untuk kemandirian masyarakat Desa menciptakan sumber income yang baru. rik/adi/ari
Komentar