PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pakisan Banjir Hanyutkan 8 Rumah, 1 Korban Meninggal Tertimbun Longsor

Sabtu, 11 Februari 2017

00:00 WITA

Buleleng

14816 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng, sejak Jumat (10/2/2017) malam hingga Sabtu (11/2/2017) membuat bencana banjir bandang dan tanah longsor, terjadi di beberapa Desa yang memang rawan bencana. Bahkan, bencana ini sampai merusak sejumlah rumah dan menelan korban jiwa.

Di Dusun Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, terjadi bencana banjir bandang. Air tukad Gelung di Desa tersebut meluap, dan menghanyutkan 8 rumah milik warga yang tinggal dibantaran sungai, pada Sabtu (11/2/2017) sekitar pukul 01.00 wita.

Kedelapan warga yang rumah gubugnya hanyut tersapu banjir bandang diantaranya, Ketut Sukresna (40), Wayan Sumantra (70), Wayan Budiasa (45), Made Suardika (50), Made Budi Artama (40), Ketut Rika (40), Gede Putra (34), Wayan Remawa (50).

Selain 8 rumah yang hanyut tersapu banjir bandang di Desa Pakisan, sebuah jembatan tegal gosek yang sebagai penghubung Desa Pakisan dengan Kecamatan Sawan, juga putus dan terbawa arus sungai. Akibatnya, warga kesulitan melintas.

Baca juga : Jembatan Putus, Puluhan KK Terisolir

"Airnya besar sekali, pertama jembatan putus terus air naik, makanya rumah warga kena dan hancur. Saya sudah tidak bisa berbuat apa, semua disapu sama banjir," ujar Putra, meratapi rumahnya tersapu banjir bandang.

Sementara banjir bandang disertai tanah longsor yang menerjang Dusun Antapura, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng, menelan korban jiwa. Korban bernama, Cening Siman (70) ditemukan sudah tidak bernyawa akibat tertimbun longsoran tanah akibat banjir bandang.

Menurut penuturan warga setempat, saat kejadian korban yang berasal dari Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, yang bekerja sebagai pengarap kebun di Dusun Antapura ini, sedang tertidur. Diduga, karena korban terlalu lelap tidur, korban tidak mengetahui ada bencana longsor, yang akhirnya menimbunnya.

"Kami sudah temukan tertimbun, mungkin ketiduran soalnya saat ditemukan tertimbun dalam posisi seperti tidur. Lokasi ditemukan, memang tidak jauh dari rumahnya yang mengalami kerusakan berat," kata warga setempat.

Camat Tejakula, Nyoman Widiarta menegaskan, selain ada korban yang meninggal dunia, juga ada satu rumah tersebut juga hanyut disapu longsor dan banjir. "Korban yang meninggal ini seorang penyakap yang tinggal di Desa Tejakula, kini sedang dalam proses persemayaman," jelas Widiarta.

Bencana banjir ini, telah merusak sejumlah lahan perkebunan dan pertanuan, mencapai puluhan hektar. Selain itu, Banjir juga menghanyutkan satu rumah bangunan semi permanen, serta beberapa kerusakan lainnya. rik/adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\