PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Baru Selesai Dicor, Proyek Jembatan Tunjuk - Tajen Ambruk

Kamis, 09 Februari 2017

00:00 WITA

Tabanan

5386 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com – Baru saja selesai pengecoran pada proyek jembatan penghubung Desa Tajen, Kecamatan Penebel  dan Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan, sudah ambruk sekitar pukul 23.00, Rabu, (08/02/2017). Ambruknya tersebut diduga perancah pada jembatan diatas tidak kuat menahan beban.

Salah satu warga setempat yang merupakan saksi mata yakni Ida Bagus Ardika, 87, asal Banjar Lebah Desa Marga, Kecamatan Marga mengatakan jembatan tersebut dicor sekitar pukul 15.00 wita sampai pukul 22.00 wita. Dan langsung melihat jembatan tersebut ambruk sekitar pukul 23.00 wita secara pelan-pelan.  "Jembatannya jatuh pelan pelan, kira-kira kayu yang diatasnya kurang kuat menahan beban berat shingga patah jadinya," ucap Ardika, Kamis, (09/02/2017). 

Selain itu, dirinya menerangkan bahwa ambruknya jembatan tersebut. Tidak dipengaruhi oleh kondisi tanah. Lantaran yang patah hanya perancah pada jembatan yang diatas. "Tanahnya sudah kuat, pondasinya itu kan tidak ada yang berubah, yang diatasnya malahan tidak kuat, akhirnya patah," terangnya. 

Warga yang lainnya juga ikut melihat kondisi jembatan yakni I Gusti Retana,  60, asal Banjar Sunantaya Desa Penebel, Kecanatan Penebel mengatakan prihatin melihat kondisi jembatan seperti itu. Dan berharap jembatan tersebut agar cepat selesai. "Ya prihatin, saya berharap cepat selesai, agar lalulintas bisa jalan lagi," ucap Retana. 

Sementara itu, Kabid Bina Marga Kabupaten Tabanan I Gusti Agung Gede Khrisna Kamasan mengatakan jembatan tersebut dalam kondisi seperti itu dikarenakan adanya pergerakan tanah yang menyebabkan beberapa perancah terlepas. Sehingga perancah tersebut tidak mampu menopang beban berat diatasnya. Dan adanya peningkatan volume air sungai dengan aliran cukup deras. yang menyebabkan salah satu perancah mengalami pergeseran.

"Jadi pergeseran tersebut mengakibatkan seluruh perancah tidak menjadi stabil, itu yang menyebabkan jadinya penurunan bangunan atas,secara spek dan gambar itu sudah sesuai," ucap Khrisna.

Dia menerangkan, memang sebelum kejadian pada hari Rabu, (08/02/2017), ada pengecoran pada pukul 14.30 wita sampai pukul 20.30 wita. Dan Pada pukul 21.15 wita di hari yang sama, jembatan tersebut alami penurunan sesudah selesai pengecoran. Kata dia kejadiannya tidak pada waktu pengecoran berlangsung serta membantah pengerjaannya dikerjakan asal-asalan. Lantaran pengerjaannya sudah sesuai dengan spek dan gambar.

"Kalau pada pengecoran berlangsung steger bergeser, berarti ada masalah, ini tidak ada masalah, karena sudah terpenuhi semua, baru dia turun," terangnya. ang/ari


Komentar

Berita Terbaru

\