PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Legislator Kecewa, Pemerintah Lamban Merespon Tanggul Sungai Jebol

Senin, 06 Februari 2017

00:00 WITA

Denpasar

4071 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Intensitas hujan cukup tinggi melanda Bali, beberapa waktu belakangan. Kondisi ini membuat banyak tanggul sungai yang rusak, seperti di Kabupaten Jembrana.

Bahkan ada beberapa tanggul yang sudah jebol sejak beberapa hari lalu. Salah satunya adalah tanggul sungai di wilayah Samblong, Kecamatan Jembrana. Tanggul yang jebol itu hampir menimpa rumah warga.

Hal ini diungkapkan anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali Dr. Diah Werdhi Srikandi WS, S.E., M.M., di Denpasar, Senin (6/2). Menurut dia, pada tanggal 2 Februari lalu, dirinya sudah turun langsung ke lokasi untuk meninjau tanggul jebol tersebut.

"Tanggul sungai yang jebol di Samblong hampir kena rumah warga. Sanggah sisa setengah meter lagi, itu bisa jatuh," paparnya.

Selain meninjau tanggul jebol di Samblong, politisi asal Jembrana ini sebelumnya juga meninjau tanggul sungai yang mulai rusak di Yehembang Kangin. Bahkan jembatan di dekat tanggul tersebut, pada beberapa bagiannya sudah rusak.

"Yang di Yehembang Kangin sekarang tambah jebolnya. Masalah tanggul sungai jebol di Jembrana banyak yang sudah parah. Saya sudah cek dua lokasi (Tanggul di Samblong dan Yehembang Kangin, red)," kata Diah Srikandi.

Ia sendiri sesungguhnya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida untuk segera memperbaiki tanggul jebol tersebut. Sayang, respon lembaga itu justru lamban. Mantan Rektor Universitas Mahendradata itu pun mengaku sangat kecewa dengan kondisi tersebut.

"Saya sudah koordinasi dengan pihak terkait, tapi slow respon. Padahal saya selaku anggota dewan begitu ada keluhan masyarakat, saya langsung turun mengecek ke lokasi. Dewan sudah fast respon (respon cepat), tapi instansi terkait slow respon (respon lambat). Belum ada tindakan dari Balai Wilayah Sungai," tegasnya.

Ironisnya, respon lambat ini justru masih terjadi bahkan setelah dirinya menyampaikan persoalan tersebut saat RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan pihak terkait. Saat itu, pihak Balai Wilayah Sungai berjanji, akan dianggarkan dengan anggaran pusat pada tahun ini.

"Tetapi kemarin saya crosscek ke Pebekel Desa Yehembang Kangin, ternyata belum ada tindakan dari Balai Wilayah Sungai," sesal Diah Srikandi.

Pemerintah, menurut dia, seharusnya merespon cepat persoalan tanggul yang banyak jebol di Jembrana ini. Ia pun berkomitmen untuk mengawal perjuangan memperbaiki tanggul-tanggul jebol tersebut. Bahkan dirinya sudah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali untuk bisa mengatasi persoalan tersebut.

"Hari ini saya sudah koordinasi (lisan) dengan Kadis PU, sebaiknya bersurat. Kepala Balai Wilayah Sungai saya sudah info, tapi belum ada respon. Tapi saya akan kawal terus ini, karena saya sudah lihat lokasinya. Miris dan ngeri melihatnya. Kasihan warga. Seharusnya pemerintah perhatikan ini. Harus respon cepat menanggapi hal-hal yang disampaikan dewan sebagai wakil rakyat, seperti masalah tanggul sungai ini," pungkasnya. san/ari


Komentar

Berita Terbaru

\