Mabuk, Bawa Sajam dan Mengamuk, Warga Pegayaman Dilumpuhkan Polisi
Selasa, 11 Oktober 2016
00:00 WITA
Buleleng
4569 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Pasca digebuk pada bagian belakang kepalanya oleh oknum aparat Polsek Sukasada, Ketut Rohman, 25, warga asal Banjar Dangin Jalan Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, akhirnya harus tergolek tak berdaya di atas pembaringan. Ironisnya, aksi pemukulan yang dilakukan pihak Kepolisian pun setelah Rohman sempat mengamuk membawa senjata tajam berupa kapak dan diketahui dalam kondisi bau minuman tradisional jenis tuak.
Kapolsek Sukasada, Kompol Gede Arya Wibawa, menuturkan bahwa aksi anggota yang bergerak sigap untuk melumpuhkan Rohman setelah sulit diajak berkomunikasi dan mengamuk di kawasan Bangkiang Sidem tepatnya di pertigaan masuk kawasan Desa Padangbulia.
"Kejadian itu berawal saat ada peristiwa kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 20.20 Wita, Senin (10/10/2016), antara pria yang akrab disapa Kesper. Setelah diselidiki, Kesper ternyata kakak kandung dari Rohman," kata Kompol Arya Wibawa, Selasa (11/10/2016).
Dari keterangan sejumlah saksi di tempat kejadian kecelakaan, Kesper yang sedang menggunakan sepeda motor Suzuki Satria sedang bergerak dari arah Kota Singaraja menuju pulang ke Desa Pegayaman. Kesper yang melewati jalan Singaraja - Denpasar pun akhirnya tiba di tikungan.
Kecelakaan pun terjadi antara sepeda motor yang digunakan oleh Kesper dengan sebuah mobil Suzuki Splash DK 1241 SF yang dikendara Saiful Anam, 35, warga asal Denpasar yang bergerak dari arah atas menuju Kota Singaraja.
Sepeda motor yang digunakan Kesper menabrak bagian samping kanan mobil ketika berusaha mendahului kendaraan roda empat yang dikemudikan Saiful Anam. Tapi, lanjut Arya, Kesper pun berhasil melarikan diri meninggalkan Saiful Anam dan mobil yang ditabrak itu.
"Kejadian kecelakaan itu pun dilaporkan ke Polsek dan anggota dari unit Laka Lantas kemudian langsung datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengidentifikasi kecelakaan yang tersebut," papar Arya mengungkapkan.
Ironisnya, selang beberapa menit melakukan olah TKP kemudian petugas Polsek Sukasada dikejutkan dengan kedatangan Rohman dengan membawa senjata tajam berupa kapak. Beberapa pemilik warung yang ada di seputar TKP kecelakaan pun turut menjadi sasaran ancaman Rohman. Melihat kondisi tersebut, anggota Polsek pun akhirnya mengambil tindakan melumpuhkan Rohman. Dan, setelah berhasil dilumpuhkan, dari mulut Rohman tercium bau aroma minuman tradisional jenis Tuak.
"Yang bersangkutan juga sempat mengacung-acungkan senjatanya kepada anggota (petugas Kepolisian) yang mencoba melakukan pendekatan dengan upaya berkomunikasi. Namun ternyata gagal dan warga yang mengamuk itu terus mengancam dengan mengacungkan senjata mendekati petugas," papar Arya.
Rohman yang berhasil dilumpuhkan akhirnya diketahui mengalami luka pada bagian kepala dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Dan syukurnya, Rohman berhasil dievakuasi sebelum diamuk masyarakat yang turut kesal dengan ulah Rohman mengamuk kepada petugas.
Pasca dibawa ke RSUD Pemkab Buleleng, Rohman pun akhirnya dibawa pulang oleh pihak keluarga. Pasalnya, biaya operasi yang dibebankan sebesar Rp 1,5 juta kepada pihak keluarga ternyata tak mampu dipenuhi. Bahkan, biaya perawatan Rohman pun diketahui mendapat pembiayaan dari pihak Polsek Sukasada.
Menurut ibu kandung Rohman dan Kesper yakni Soimah, dirinya tidak mengetahui perihal awal kejadian yang menimpa kedua putranya itu. Hingga akhirnya Rohman sudah dikabarkan berada di RSUD Buleleng mendapat perawatan medis akibat benturan yang dialami. adi/hai
Komentar