Diserang Hama dan Cuaca Buruk, Hektaran Jeruk Rontok Berserakan
Senin, 03 Oktober 2016
00:00 WITA
Bangli
5366 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Dampak cuaca buruk, hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Bangli sejak beberapa pekan terakhir menyebabkan hektaran buah jeruk rontok berserakan dan merangas. Kondisi tersebut, hampir merata dialami para petani di sejumlah wilayah di Bangli dan diperparah lagi dengan semakin ganasnya serangan penyakit busuk buah. Akibatnya, petani hanya bisa pasrah karena harus menanggung kerugian yang cukup besar.
I Wayan Parma salah seoarang petani jeruk di Dusun Delod Desa, Pengotan, Bangli saat ditemui Senin (03/10/2016), menuturkan buah jeruk yang rontok tidak hanya buah yang sudah siap panen. “Dampak hujan disertai angin, juga menyebabkan buah jeruk yang masih muda juga ikut rontok,” ungkapnya saat ditemui di tegalannya sedang membersihkan ribuan buah jeruk yang rontok berserakan.
Diakui, selain karena faktor cuaca buruk, rontoknya buah jeruk yang masih muda juga diperparah akibat ganasnya serangan hama lalat kuning yang menyebabkan buah menjadi cepat busuk dan rontok. “Kalau sudah terkena serangan lalat kuning, maka buahnya pasti rontok walaupun masih muda,” sebutnya.
Dengan kondisi tersebut, para petani di wilayahnya diakui kini lebih banyak disibukkan untuk melakukan pembersihan buah rontok yang berserakan tersebut. Sebab, jika tidak dibersihkan dikhawatirkan akan menyebabkan hama lain menyerang. “Kalau sudah begini, biasanya buah yang rontok saya tanam untuk menghindari hama lain,” jelasnya.
Diperkirakan, setidaknya tingkat kerontokan buah jeruk saat ini mencapai lima puluh persen.”Kalau ini terus berlanjut tentunya kami akan rugi besar,” sesalnya. Terlebih, kata dia, harga jeruk saat ini terbilang jeblok. Dimana, harga jeruk untuk kualitas super seharga Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan yang ukuran kecil, harganya berkisar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram
Secara terpisah, Kabid Pengolahan, Pemasaran dan Sarana Prasarana Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli Dewa Putu Sugiarta saat dikonfirmasi awak media, menyatakan buah jeruk yang rontok akibat hujan disertai angin hanya terjadi di beberapa wilayah saja. Oleh karenanya hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi secara global. Meski demikian, diakui, cuaca buruk berpotensi memicu maraknya serangan hama. Untuk itu, disarankan, pengobatan dengan menggunakan pestisida dan dilakukan secara serentak agar penyebarannya tidak terus meluas. ard/hai
Komentar