PP & KB Gianyar Gencarkan Sosialisasi GN-AKSA
Kamis, 29 September 2016
00:00 WITA
Gianyar
3284 Pengunjung
suaradewata
Gianyar, suaradewata.com - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Kabupaten Gianyar menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA), Kamis (29/9) bertempat di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar. acara dibuka oleh Sekretaris Badan Pemeberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar, I Wayan Suta. Selaku narasumber ialah Rini Handayani dari Kementerian Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP PA). Sosialisasi ini diikuti Guru-guru yang ada di Kabupaten Gianyar.
Menurut, Rini Handayani, anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Selain itu, anak juga penerus cita-cita perjuangan bangsa, dalam kata lain anak adalah masa depan bangsa.
Dikatakanya, masalah anak menjadi isu penting yang harus menjadi perhatian semua pihak. setiap anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang serta berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan kekerasan dan diskriminasi.
Kejahatan dan kekerasan seksual yang sering terjadi pada anak dewasa ini sangat memprihatinkan. Sangat ditakutkan apabila hal itu terjadi anak dapat menjadi depresi, stress, trauma, gelisah, cedera fisik dan kecenderungan untuk melakukan hal yang sama pada masa depan. Terlebih, kejahatan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis jangka panjang.
“Disinilah peran orang tua sangat besar dalam mendidik anak. Selain itu, para orang tua harus bisa melindungi anak dari bahaya kejahatan seksual, karena akibat yang ditimbulkan sangatlah besar untuk perkembangan anak” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Wayan Suta, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang anti kejahatan seksual terhadap anak, terutama saat siswa di sekolah. “Karena anak melakukan interaksi yang sangat banyak saat ia berada di sekolah, anak juga mendapatkan pelajaran yang banyak saat disekolah” ujarnya.
Selain itu, diharapkan kedepannya dengan sosialisasi ini para guru yang berperan sebagai orang tua di sekolah dapat menyamakan persepsi untuk mengantisipasi kejahatan seksual terhadap anak serta dapat mengimplementasikannya di keluarga masing-masing. gus/ari
Komentar