PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Frustrasi dengan Penyakitnya, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

Rabu, 28 September 2016

00:00 WITA

Tabanan

4706 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

ilustrasi

Tabanan, suaradewata.com – Warga Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, kembali digegerkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan warganya. Padahal, baru tiga hari sebelumnya, kasus serupa sempat terjadi.

Rabu pagi (28/9/2016), kasus bunuh diri itu dilakukan oleh I Putu Sriada,41. Pria yang tinggal di Banjar Batuaji Kaja ini nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamarnya. Diduga, ulah pati itu dilakukan karena korban frustrasi dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

Informasi di lapangan menyebutkan, aksi bunuh diri itu terungkap sekitar pukul 06.00 Wita. Orang yang pertama kali melihat korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa adalah ibunya sendiri. Kebetulan saat itu, ibu korban atau saksi hendak membawakan susu kepada korban yang ada di dalam kamarnya.

Saat memasuki kamar, saksi sudah mendapati korban dalam keadaan tergantung dengan selembar selendang yang diikat di lubang ventilasi yang ada di lokasi kejadian. Pemandangan tersebut, tentu membuat saksi kaget dan segera menyampaikan ke suaminya atau ayah korban.

Dugaan bahwa motivasi korban melakukan aksi bunuh diri karena frustrasi dengan penyakitnya dikuatkan dengan selembar surat yang ada di atas kasur. Surat yang dibuat korban tersebut isinya mengenai keputusasaan korban terhadap penyakit yang dideritanya. Korban merasa tidak tahan dengan penyakit yang dideritanya.

Selain selembar surat tersebut, dari hasil olah TKP, petugas dari Polsek Kerambitan juga menemukan adanya obat-obatan yang selama ini dikonsumsi korban.

Kapolsek Kerambitan Kompol I Gede Made Punia saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia juga membenarkan adanya sepucuk surat yang berisi pesan terakhir korban yang intinya merasa putus asa dengan penyakit yang dideritanya. "Dugaan kuatnya karena korban putus asa dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh," tandas Punia. ang/hai


Komentar

Berita Terbaru

\