PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Daya Serap Beras Anjlok, Kodim 1619/Tabanan Sidak Bulog

Jumat, 23 September 2016

00:00 WITA

Tabanan

4287 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Tababan, suaradewata.com – Anjloknya daya serap Bulog terhadap gabah para petani di Tabanan membuat Kodim 1619/Tabanan menggelar sidak. Dalam sidak tersebut hasil serap terakhir baru mencapai 300 ton dari seribu ton target yang ditetapkan sepanjang 2016.

Kepala Gudang Bulog Tabanan I Ketut Sarjasa mengungkapkan turunnya daya serap Bulog disebabkan harga beli dari Bulog sendiri yang lebih rendah dari tengkulak. Hal itu yang menyebabkan petani sedikit menjual ke Bulog. "Adanya indikasi persaingan harga beras menyebabkan daya serap menurun. Setiap tahun menurun, cendrung menurun, kita kalahnya di harga. Kalau pemerintah mau nggak menaiki harga," ungkap Sarjasa jumat, (23/9/2016).

Para tengkulak, sambungnya, berani membeli dengan harga di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Selama ini, harga beli beras ke petani di Bulog lebih rendah. "Per kilogramnya Rp 7.300 yang dibeli di gudang Bulog. Kalau di pasar harga beras sampai Rp 8.600 perkilogram," ucapnya. 

Meski demikian, Sarjasa tetap berusaha untuk mengupayakan daya serap agar sesuai yang ditargetkan. Meskipun, tidak ada hak untuk memaksa petani menjual berasnya ke Bulog. "Kita tetap berupaya untuk menambah stok agar setiap bulan ada pemasukan," terangnya. 

Sementara itu, pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1619/Tabanan sangat menyayangkan hal tersebut. Apalagi dari pihak TNI AD Kodim 1619/Tabanan selama ini sudah serentak menanam padi di wilayah Tabanan. "Saya sesali, mati-matian masuk sawah sampai menghitam menanam. Bila terbukti ada mafia, siapa mafia itu? Itu kita berantas," tukas Komandan Kodim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan.

Dia juga mengungkapkan kekecewaannya. Karena apa yang telah diperjuangkan bersama jajarannya tidak sesuai harapan. Bila diukur dengan targetpun masih di bawah. Hal itu disebabkan kebanyakan petani menjual berasnya ke tengkulak.

"Belum memenuhi target. Kecil sekali kemampuan menyerap berasnya. Tentu kami kecewa. Kamis sudah menanam capek-capek di sawah. Hasilnya kemana. Jika sayang negara, jual beras ke Bulog untuk mempertahankan ketahanan pangan," ucap Herwin. ang/hai

 


Komentar

Berita Terbaru

\