Festival Genjek Kolosal Karangasem Berhasil Pecahkan Rekor MURI
Rabu, 10 Agustus 2016
00:00 WITA
Karangasem
5960 Pengunjung
suaradewata
Amlapura, suaradewata.com -Festival Genjek Kolosal yang diikuti oleh 15.361 orang seniman di Taman Sukasadha Ujung, Karangasem, Rabu (10-08-2016) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Seluruh areal taman air yang dibangun oleh Raja Karangasem AA Anglurah Ketut Karangasem ini dipenuhi oleh jejalan manusia yang merupakan para penari dan seniman genjek dari seluruh Karangasem.
Untuk memastikan tidak ada satupun peserta Genjek Kolosal ini yang menenggak miras jenis tuak, mengingat kesenian genjek ini sangat identik dengan pesta tuak yang menjadi minuman tradisional khas masyarakat di Bali, ratusan anggota gabungan dari Polres Karangasem dan Dandim 1626 Karangasem diterjunkan untuk memantau dan melakukan penyisiran di seluruh kerumanan sekehe genjek. Namun tidak ada ditemukan ada sekehe genjek yang menenggak atau membawa tuak lau.
Meski tanpa pengaruh alkohol dari tuak, namun para penari dari masing-masing sekehe genjek tetap mampu tampil memukau dan terbawa alunan gamelan yang diproduksi dari olah vokal nyanyian peserta genjek. Bahkan ada pengunjung yang tanpa sadar ikut menari mengikuti irama genjek.
Hadir dalam Festival Genjek Kolosal yang digelar oleh Gerakan Masyarakat Terpadu dengan biaya swadaya ini, Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri, dan pejabat lainnya ttermasuk Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, dan tokoh masyarakat Karangasem, I Gusti Made Tusan.
SBY dalam konfrensi pers dihadapan puluhan awak media meengaku terpukau dengan penampilan para seniman genjek ini. Menurutnya ini sebuah kesenian yang unik yang harus dijaga kelestariannya agar tidak punah. “Saya selama dua periode memimpin negeri ini sudah delapan kali datang ke Pesta Kesenian Bali bersama Ibu Ani, karena kami sangat cinta dengan budaya dan tradisi di Bali,” tandasnya. Pihaknya mengucapkan selamat dan penghargaan tertinggi kepada Pemkab Karangasem yang berhasil memecahkan rekor MURI dari pertunjukan kesenian Genjek Kolosal tersebut.
Dipihak lain, Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, kepada wartawan menyebut ada dua hal penting dari penyelenggaraan Festival Genjek Kolosal ini, yakni untuk menarik kunjungan wisatawan ke Karangasem, serta sebagai langkah untuk melestarikan kesenian genjek yang merupakan kesenian khas rakyat Karangasem agar tidak punah begitu saja. “Kami ingi merubah secara pelan-pelan image atau konotasi terhadap kesenian genjek ini yang selali diidentikan dengan pesta minuman tuak dan mabuk-mabukan,” tegasnya. Dan ini terbukti dimana tak satupun peserta yang membawa ataupun menenggak tuak.nov/aga
Komentar