Jalan Utama Desa Ularan Jebol Sudah 3 Bulan
Minggu, 07 Agustus 2016
00:00 WITA
Buleleng
3562 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Jalan utama dikawasan Desa Ularan menuju Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, sudah lebih dari tiga bulan jebol pada bagian sisinya. Ironisnya, tak ada pengaman pada jalan yang askes pinggirannya langsung ke jurang tingginya diperkirakan 10 meter.
Dari keterangan warga setempat salah satunya Komang Mudita (39), mengatakan, jebolnya jalan yang lebar kerusakannya mencapai satu setengah meter tersebut awalnya hanya pada bagian senderan. Namun lama kelamaan, lanjutnya, tubuh jalan pun turut jebol akibat seringnya kendaraan yang melintas di jalur utama tersebut.
Menurut Mudita, lebar jalan seluas 4 meter tersebut kini sudah mengalami kerusakan sepanjang hampir tiga meter. Yang selain menjadi jalur utama, jalan tersebut pun juga menjadi akses penghubung dua desa yang kerap dilalui masyarakat.
"Khawatir juga masyarakat yang lewat didekat jalan itu. Bukan masalah takut terjatuh dari atas kendaraan, tapi bisa langsung terguling masuk jurang setinggi 10 meter," kata Mudita dalam bahasa lokal setempat, minggu (7/8).
Yang lebih membahayakan, lanjutnya, posisi jalan yang jebol tepat berada di tikungan. Sehingga, kendaraan yang berpapasan khususnya roda dua harus rela berhenti dan jalan bergantian.
Mudita mengatakan, pertama kali jebolnya jalan di kawasan desa yang letaknya berdekatan dengan Bendungan Titab tersebut terjadi pada saat musim penghujan sebelumnya.
Dan bukan hanya sekedar sangat rawan terkait keberadaan jurang yang dalam, melainkan di kawasan jalur tersebut pun sangat minim lampu penerangan jalan. Sehingga, Mudita menyebut banyak warga yang sangat khawatir melintas bagi lampu kendaraan yang sinarnya redup saat malam hari.
Kondisi kerusakan jalan yang sangat mengancam nyawa pengendara kendaraan bermotor saat melintas dikawasan tersebut bukan hanya sudah berlangsung lama. Sejumlah masyarakat pun disebut sudah beberapa kali menyampaikan kerusakan jalan tersebut kepada pihak Binmas setempat untuk mendapat perhatian segera.
Ironisnya, sampai berita ini dimuat suaradewata.com, masih belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak pemerintahan desa setempat maupun pemerintahan wilayah kecamatan dan kabupaten.
"Bukan hanya membahayakan, tapi kerusakan bisa bertambah karena masih ada hujan yang sering turun di desa kami (Desa Ularan). Apalagi sering lewat mobil dan truk pengangkut pasir serta kadang pengangkut kayu. Tentu getarannya akan juga memperparah kerusakan jika terus dibiarkan seperti sekarang ini," pungkas Mudita.
Disisi lain, Kepala Desa Ularan, Gusti Nyoman Suryawan belum berhasil dikonfirmasi terkait kondisi jalan rusak yang membahayakan keselamatan masyarakat di wilayah pemerintahannya. Telepon seluler pribadinya pun tidak diangkat ketika coba dihubungi melalui sambungan udara. adi/ari
Komentar