Pasek Suardika Minta Demokrat Jangan "Cuci Tangan"
Rabu, 29 Juni 2016
00:00 WITA
Denpasar
7636 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Satu lagi kursi DPR RI untuk Dapil Bali terancam lowong. Hal ini menyusul penangkapan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Putu Sudiartana, dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Sebelumnya, jatah satu kursi dari Dapil Bali sudah sejak awal tak terisi lantaran Jero Wacik terjerat kasus korupsi dan belum dilantik sebagai anggota wakil rakyat di Senayan.
Kondisi ini dikhawatirkan membuat aspirasi masyarakat Bali menjadi tidak maksimal di DPR RI. Sebab seharusnya, Bali memiliki jatah 9 kursi di Senayan. Namun karena Sudiartana terancam terjerat hukum, maka kini hanya 7 kursi DPR RI untuk Dapil Bali yang efektif.
"Bali yang menjadi korban dari semua ini. Citra politisi Bali juga menjadi kurang bagus," kata mantan kader Partai Demokrat asal Bali, Gede Pasek Suardika (GPS), saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Rabu (29/6).
Ia menyebut, apabila Sudiartana juga nantinya terbukti terlibat dalam kasus korupsi, maka Partai Demokrat harus bertanggungjawab. Apalagi, baik Jero Wacik maupun Sudiartana, dua-duanya adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.
"DPP Partai Demokrat harus bertanggungjawab. Jangan hanya prihatin saja. Jangan juga main cuci tangan," tegas Pasek Suardika, yang juga anggota DPD RI.
Senator asal Bali itu menambahkan, kasus terakhir yang melibatkan Sudiartana, harus disikapi serius oleh DPP Partai Demokrat. Apalagi, Partai Demokrat juga belum menuntaskan kasus yang dialami Jero Wacik.
"Ini harus segera dicari jalan ke luar oleh DPP Partai Demokrat. Jangan sampai masyarakat Bali dikorbankan, karena seharusnya memiliki 9 wakil di DPR RI, tetapi hanya tersisa 7 wakil saja," tandas Pasek Suardika, yang sejak Juli 2015 lalu mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
Ia juga berharap, DPP Partai Demokrat segera mempertimbangkan pengisian kursi yang sejak awal tak ditempati Jero Wacik serta penempatan kursi yang terancam kosong jika Sudiartana terbukti terlibat kasus korupsi. "Harus segera diisi dua kursi itu. Kalau gak begitu, Bali yang rugi dong," ucapnya.
Pasek Suardika sendiri menyatakan keprihatinannya atas apa yang menimpa Sudiartana. Ia sendiri juga kaget, mengingat Sudiartana duduk di Komisi III DPR RI, yang membidangi masalah hukum. Selain itu di partai, Sudiartana juga menempati posisi strategis sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat.
"Saya tentu prihatin dengan kondisi ini. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kasus serupa. Tetapi memang godaan kewenangan itu cukup besar," pungkas Pasek Suardika, yang juga mantan Ketua Komisi III DPR RI. san
Komentar