Digoyang Gempa, Peserta Sidang Paripurna Dewan Kocar-kacir
Kamis, 09 Juni 2016
00:00 WITA
Denpasar
3402 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com – Bali digoyang gempa bumi pada Kamis (9/6/2016) sekitar pukul 10.40 Wita dengan kekuatan 4,7 skala richter. Pusat gempa berada pada 9.00 LS dan 115.84 BT atau dengan jarak 42 km tenggara Kabupaten Klungkung serta kedalaman 109 km.
Tak hanya sekali, sebab gempa susulan terjadi dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Gempa kedua ini terjadi pada pukul 12.13 Wita dengan kekuatan 6.2 skala richter.
Gempa kedua ini berlangsung cukup lama dibandingkan gempa pertama, dan terjadi pada 11.42 LS dan 116.24 BT atau 286 km barat daya Sumbawa Barat NTB dengan kedalaman 10 km.
Menariknya, untuk dua kali gempa ini, terjadi bersamaan dengan dua kali sidang paripurna di Gedung DPRD Bali. Gempa pertama terjadi saat berlangsungnya Sidang Paripurna Istimewa Penyampaian Hasil Pemeriksaan BPK RI kepada DPRD dan Gubernur Bali.
Adapun gempa kedua, terjadi saat DPRD Bali hendak memulai Sidang Paripurna Internal Dewan untuk pembahasan dua buah rancangan peraturan daerah (Ranperda).
Untuk gempa pertama, tidak menimbulkan kegaduhan pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali karena hanya berkekuatan 4.7 skala richter. Getaran yang kecil tidak begitu terasa di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Bali.
Hanya saja pemandangan berbeda terekam saat gempa susulan terjadi. Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, baru saja akan membuka Sidang Paripurna Internal Dewan saat gempa susulan ini terjadi. Akibatnya, baik Adi Wiryatama maupun puluhan anggota dewan bersama staf dan awak media yang sudah menempati Ruang Rapat Gabungan di Lantai 3 DPRD Bali tampak berhamburan ke luar ruangan dan bahkan kocar-kacir berlarian menuju Lantai 1 Gedung Dewan.
Rata-rata para wakil rakyat dan staf yang berhamburan, memilih berlari melalui tangga turun yang ada. Sementara hanya satu wakil rakyat yang memilih menggunakan lift dari Lantai 3 menuju Lantai 1 Gedung.
Beberapa wakil rakyat bahkan tampak tegang, apalagi gempa susulan ini durasinya cukup lama. Bahkan, ada pula anggota dewan yang memilih pulang, karena takut terjadi gempa susulan.
Sementara beberapa wakil rakyat, mengusulkan agar Sidang Paripurna Dewan dipindahkan ke Ruang Sidang Utama. Hanya saja, Wiryatama memutuskan melanjutkan rapat di Ruang Rapat Gabungan yang terletak di Lantai 3 Gedung Dewan. san
Komentar