Sedot Anggaran 14 Miliar, Dewan Tinjau Pembangunan Pasar Seririt
Kamis, 26 Mei 2016
00:00 WITA
Buleleng
3637 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Jelang dua tahun sejak peristiwa kebakaran hebat yang berlangsung di Pasar Seririt sekitar Juli 2014, Pasar Seririt belum juga tuntas dibangun. Pasar yang menampung 1200 kios pedangan pun membuat aktivitas perdagangan dilakukan di lapak-lapak darurat kawasan bekas terminal serta di pinggir jalan pusat kota Kecamatan Seririt.
Sejumlah selentingan miring terkait dengan pembangunan pasar yang tak kunjung rampung itu pun membuat Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan bersama Dirut PD Pasar Buleleng Putu Satwika Yadnya pada Kamis (26/5/2016).
Ni Luh Seniwi selaku anggota Komisi III mengatakan, pemantauan yang dilakukan dewan ke Pasar Seririt untuk merespon revitalisasi pasar yang tengah dilakukan PD Pasar Buleleng pasca pasar tersebut terbakar dua tahun lalu. Menurutnya, kunjungan tersebut bagian dari fungsi pengawasan karena pihaknya mengaku tidak hanya sekedar menerima begitu saja penjelasan dari Dirut PD Pasar Buleleng terkait pembangunan tersebut.
”Kita lakukan pengecekan kondisi di lapangan yang sebenarnya.Terlebih pembangunan pasar sudah dimulai,” ujar Seniwi yang didampingi Satwika bersama Kepala Unit Pasar Seririt, Kadek Swena.
Seniwi mengatakan, keberadaan Pasar Seririt sangat vital untuk menjaga dinamika ekonomi masyarakat sehingga ketika Pasar Seririt sudah selesai dibangun dapat menampung pedagangan lebih banyak.
Dalam kunjungan tersebut juga dikatakan kepada Dirut PD Pasar, agar berupaya menghindari persaingan dan monopli salah satu pihak untuk penguasaan kios atau los.
Dikatakan, mengakomodir kepentingan pedangan lokal khususnya yang ada di wilayah sekitar pasar harus mendapat prioritas dibanding pedangan asal luar Buleleng khususnya Kecamatan Seririt.
Mengenai kekhawatiran warga atas konstruksi bangunan pasar nantinya setelah selesai dibangun, Seniwi mengatakan pembangunan sudah melalui mekanisme serta sejumlah pertimbangan teknis yang dikaji terlebih dahulu. Sehingga, lanjutnya, masyarakat atau pedangan pasar tidak perlu mengkhawatirkan kelayakan bangunan pasar tersebut setelah selesai dikerjakan.
Di sisi lain, Satwika mengatakan, pihaknya tengah melakukan upaya untuk mengembalikan fungsi pasar agar kembali seperti semula. Para pekerja telah mulai melakukan kegiatan pembangunan dan diperkirakan akan tuntas akhir 2016.
“Di akhir 2016 pasar Seririt akan tuntas dikerjakan dan para pedagang bisa kembali menempati setelah menempati pasar darurat selama dua tahun,” kata Satwika.
Dikonfirmasi mengenai permintaan pengelolaan yang diajukan oleh lima pemerintahan desa adat, Satwika tidak menampik keberadaan hal tersebut. Namun, lanjutnya, pelimpahan pengelolaan tersebut tidak akan mungkin dilakukan terkait dengan regulasi yang telah mengaturnya.
Menurutnya, hal tersebut berhubungan dengan status kepemilikan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng serta pembangunannya yang menggunakan dana daerah. Sehingga, tidak mungkin dilimpahkan kepada pihak lain untuk mengelola selain Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah ada yakni PD Pasar Buleleng. adi
Komentar