Tak Usung Kader di Pilkada Buleleng, Golkar Disindir
Rabu, 25 Mei 2016
00:00 WITA
Denpasar
3803 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Partai Golkar tampil sebagai pemenang kedua dalam Pileg 2014 lalu di Kabupaten Buleleng. Sayangnya meskipun memiliki satu fraksi sendiri dengan modal 7 kursi di DPRD Buleleng, Partai Golkar belum bisa mengusung sendiri pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Buleleng 2017.
Karena kondisi tersebut, Partai Golkar kemudian memotori koalisi bersama Partai Demokrat, Partai Gerindra dan beberapa partai lainnya. Koalisi inipun berambisi untuk mengalahkan pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana - Nyoman Sutjidra (PASS) yang diusung Partai NasDem bersama PDIP.
Menariknya dalam skema koalisi ini, Partai Golkar justru tak memberikan prioritas bagi kadernya untuk bertarung. Partai Golkar cenderung mempercayakan non-kader untuk posisi calon bupati dan wakil bupati Buleleng. Ini ironis, karena dibandingkan dengan partai lainnya di koalisi, Partai Golkar memiliki jumlah kursi paling banyak di DPRD Buleleng.
Kondisi ini akhirnya memantik reaksi masyarakat, tak terkecuali lawan politik Partai Golkar. "Kalau sampai tidak usung kader, jelas ini sangat disayangkan. Apalagi Golkar punya fraksi tersendiri di DPRD Buleleng," kata politisi PDIP asal Buleleng Ketut Kariyasa Adnyana, di Denpasar, Rabu (25/5/2016).
Kalau sampai Partai Golkar tak mengusung kader di Pilkada Buleleng, menurut dia, maka partai tersebut gagal melaksanakan proses kaderisasi. "Itu bukti partai gagal dalam urusan kaderisasi. Padahal, tujuan partai itu menempatkan kader di posisi pemimpin," sindir anggota Fraksi PDIP DPRD Bali itu.
Ia kemudian menyontohkan PDIP, yang disebutnya memiliki banyak stok kader. Bahkan Kariyasa mengklaim, khusus untuk Pilkada Buleleng, ada banyak kader PDIP yang siap untuk bertarung. "Kita sukses dalam hal kaderisasi. Sampai ada yang maju melalui jalur independen. Itu membuktikan bahwa kita berhasil mencetak kader," tandasnya.
Kariyasa sendiri berpandangan, sesungguhnya ada beberapa kader “beringin” yang layak diusung sebagai calon bupati. Salah satunya adalah Nyoman Sugawa Korry. Baik dari segi karir maupun jabatan di partai, Sugawa Korry dinilainya layak untuk diprioritaskan Partai Golkar.
"Saudara Sugawa Korry sudah senior di perpolitikan. Dari sisi jabatan di partai, bahkan sudah ideal. Jadi, saya pribadi menghendaki agar Golkar mengusung Sugawa Korry sebagai calon bupati Buleleng," tegas Kariyasa.
Jika Sugawa Korry bertarung, imbuhnya, maka Pilkada Buleleng dipastikan akan menarik. "Pertarungan akan lebih seru. Apalagi Pak Sugawa Korry dan Pak Agus Suradnyana berasal dari desa dan kecamatan yang sama," tandasnya. san
Komentar