PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

BPBD : Bali Rawan Gempa

Selasa, 19 April 2016

00:00 WITA

Denpasar

3791 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, bahwa pulau Bali memang berpotensi rawan gempa, meski demikian gempa tersebut hanyalah gempa kecil dan tidak berpotensi tsunami.

"Tadi itu kan ada yang berwarna merah (red, peta) itu sudah sekian kali terjadi gempa kecil-kecil dan kita mengalaminya, gempa itu sebenarnnya gempa pengulangan kalau kalian lihat seperti tsunami itu kan pernah terjadi ratusan tahun yang lalu," paparnya saat Pelatihan Peningkatan Kompetensi Wartawan dalam Penanggulangan Bencana, Forum Komunikasi Wartawan 2016 BNPB di Hotel Inna Sindhu,Sanur, Denpasar, Senin (18/4).

Dibandingkan Bali Selatan, imbuhnya rentang waktu berdasarkan zona, Bali Utara jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami maka tak sampai lima menit warga dihimbau untuk segera berlari ke tempat yang lebih tinggi. Selain itu, di Bali Selatan, masyarakat masih bisa mendengarkan sirene dan voice atau peringatan dini melalui suara radio selama 30 menit.

"Kita lakukan simulasi kurang lebih 30 menit antara gempa dengan gelombang tsunami di pantai selatan tidak boleh lebih dari 30 menit. Parameter gempa itu antara lain kekuatan gempa, lintang bujur berapa dan kedalaman dan kalau terjadi tsunami misalnya di Sanur, Pusdalops akan membunyikan sirene. Itu untuk di selatan, lalu bagaimana timur dan barat, keduanya masuk ke selatan," imbuhnya.

Pulau Bali sendiri pernah mengalami gempa yang cukup menelan korban jiwa yaitu pada tahun,  1817, 1857 dan 1917, gempa kuat yang menimbulkan korban jiwa. Namun, menurutnya, tidak semua berpotensi tsunami. Syarat-syarat tsunami antara lain, katanya magnitudo harus diatas 7 skala ricther, ada patahan vertikal dan dangkal.

Pulau Bali sendiri terbagi dalam tiga zona tingkat kerawananngem. Dimana zona 1 terbagi antara lain kabupaten Klungkung, Bangli dan Karangasem, yang masuk dalam katagori zona tinggi, zona 2 kabupaten Tabanan, Jembrana dan  Denpasar, sementara zona 3 kabupaten Badung dan Gianyar.

BPBD provinsi Bali sendiri mengakui, bahwa hingga saat ini baru memiliki 9 sirene sebagai tanda peringatan dini. Dan di tahun 2016, pihaknya tengah mengupayakan kepada pemerintah pusat sebanyak 10 buah sirene yang akan dibangun.

"Itu baru usulan, ya Indonesia sendiri baru memiliki 50 sirene yang dibangun di titik rawan, dari 1000 sirene yang dibutuhkan," tutup Indra.

Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, BMKG Daryono membenarkan jika potensi gempa di Bali sangat tinggi.

"Potensi gempa tetap tinggi karena Bali diapit oleh dua sumber gempa, di Bali utara kita sebut Flores back arc thrusting atau sesar naik belakang busur kepulauan. Di Bali selatan, subduksi lempeng atau penyusupan lempeng," singkatnya.ids


Komentar

Berita Terbaru

\