“Perang Banteng†Pilkada Buleleng, Surya Deklarasi Di Rumah Nenek Megawati
Minggu, 17 April 2016
00:00 WITA
Buleleng
5998 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Pertarungan antar dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada Buleleng 2017 tampak tidak mampu terhindarkan lagi. Hal tersebut seiring dideklarasikannya paket Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharma Wijaya (Surya) yang berlangsung di rumah ibu Presiden RI pertama Ir. Sukarno yakni Nyoman Rai Srimben yang sekaligus nenek Megawati Sukarno Putri sekitar pukul 16.04 Wita, Sabtu (16/04).
Deklarasi tersebut setelah santernya isu yang berhembus tentang sejumlah kalangan yang meragukan keseriusan Sukrawan melawan paket PASS yang berpotensi besar diusung oleh PDIP. Isu lain yang menderai pun terkait dengan wujud kekecewaan Sukrawan atas janji-janji Putu Agus Suradnyana untuk membesarkan PDIP Buleleng termasuk membangun sekertariat DPC yang saat ini masih nomaden alias berpindah-pindah.
Hal tersebut akhirnya dibantah oleh Sukrawan yang kini memilih mencalonkan diri dari jalur Independent dan tidak melalui partainya yakni PDIP. Politisi asal Desa Bungkulan yang dikenal sebagai “Panglima Perang” PDIP Buleleng tersebut mengaku, desakan untuk ikut bertarung dalam Pilkada Buleleng 2017 merupakan sebuah desakan masyarakat yang selama mendorongnya menjadi Bupati Buleleng.
Sukrawan yang masih aktif sebagai Bendahara DPD PDIP Bali mengatakan, dukungan tersebut tentunya bukan sebuah pepesan kosong. Sebab, relawan yang belakangan muncul dengan nama “Sahabat Sukrawan” saat ini tengah bekerja keras untuk mengumpulkan dukungan masyarakat melalui pengumpulan KTP sebagai syarat untuk maju dari jalur independen.
Menurut Sukrawan, motivasi dirinya untuk maju ke Pilkada Buleleng melalui jalur independen pun merupakan bentuk menghindari dari bentuk intervensi partai pengusung. Intervensi tersebut terkait sejumlah permintaan yang mengatasnamakan perintah partai. Sehingga, tentu menjadi sebuah beban yang bisa jadi bertentangan dengan tugas-tugas seorang kandidat pemenang Pilkada yang diusung oleh partai politik.
Terkait majunya Sukrawan melalui jalur independen, ia mengaku tidak menuntup pintu dukungan partai-partai lain yang sepakat mengusungnya untuk melawan PDIP nanti. Tapi, lanjut Sukrawan, dukungan partai yang sepakat mengusungnya tentu tidak boleh mengandung syarat apapun. Sehingga, tidak ada kepentingan lain selain untuk membangun Buleleng ketika ia berhasil memenangkan Pilkada 2017 nanti.
Dukungan tegas pun bukan semata sebuah retorika karangan Sukrawan, sebab selain Sahabat Sukrawan, acara deklarasi paket Surya pun juga turut dihadiri Serikat Petani Bali (SPB) yang melakukan orasi dalam acara deklarasi dadakan tersebut.
”Kami dari Serikat Petani Bali bergabung dengan Sahabat Sukrawan untuk mendukung paket Surya maju pada Pilkada Buleleng 2017 dijalur Independent. Seluruh elemen di serikat petani yang berjumlah 3000 lebih di Buleleng, siap untuk memenangkan paket ini,” ujar Wayan Sukrada yang akrab disapa Arif.
Hal senada pun muncul dari kordinator Sahabat Sukrawan, Gede Agus Tanaya Somandhana. Salah satu dari bekas tim advokasi pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana ketika maju pada Pilkada Buleleng 2012 dan menghadapi gugatan di Mahkamah konstitusi ini pun mengaku meminta kepastian dari Sukrawan untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017.
“Kami terus mendesak Sukrawan dan Dharma Wijaya untuk mendeklarasikan siap maju di Pilkada Buleleng. Kami ingin kepastian, dari awal kami sudah berkomitmen untuk memaketkan Sukrawan dengan Dharma Wijaya, karena kami optimis pasangan ini bisa memenangkan Pilkada Buleleng,” ujar Agus Tanaya. adi
Komentar