PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Siapakah Pembuang Orok 6 Bulan di Toilet Klinik Penta Medica?

Minggu, 17 April 2016

00:00 WITA

Denpasar

4355 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar,suaradewata.com Sesosok jasad orok dengan jenis kelamin perempuan berusia 6 bulan, berat 800 gram ditemukan di tong sampah toilet UGD Klinik Penta Medica di Jalan Raya Marlboro Barat, Denpasar, Minggu (17/4) sekira pukul 09.15 wita pagi.

Siapakah pembuang orok tersebut dan apakah ada dugaan praktik aborsi ilegal di Klinik tersebut? Penemuan orok prematur itu tentu saja menggegerkan seluruh penghuni klinik.

Diketahui, orok tersebut ditemukan oleh seorang petugas Cleaning Servis klinik, atau saksi bernama Aprilis Saptian Maga (24) asal Sumba Barat Daya yang beralamat di Jalan Hang Tuah, Sanur, Denpasar. Saksi menemukan orok tersebut saat hendak membuang isi tong sampah. Bukannya sampah yang ia lihat, melainkan sesosok orok.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Lutfi Olot Gigantara menjelaskan, bahwa saksi saat itu tengah bekerja pada pukul 06.00 wita pagi hingga pukul 14.00 wita siang. Saat bersih-bersih itulah saksi mengangkat tong sampah yang isinya terasa berat.

"Pada waktu melaksanakan bersih-bersih klinik dan mengangkat sampah di toilet UGD klinik sekitar pukul 09.15 wita, saksi mengaku merasa berat waktu mengangkat kantong sampah padahal isinya cuma setengah," ujarnya di Denpasar, Minggu (17/4).

Lanjutnya, setelah dituang di kantong sampah ditemukan jasad orok yang tertimbun sampah medis atau klinik. 

Pihaknya mengaku, telah memeriksa CCTV di lokasi, namun tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan. Adapun dugaan bahwa tempat tersebut telah melakukan praktik aborsi ilegal, Lutfi mengaku masih fokus memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP.

"Yang jelas sekarang kita masih fokus ke orang-orang yang ada disana yang mengetahui siapa saja yang masuk ke kamar mandi. Dari CCTV tidak ada yang mencurigakan saat keluar masuk loby RS. Kalau kearah sana masih jauh, karena belum ada petunjuk yang menguatkan," kilahnya.

Dikonfirmasi kepada Kepala Sub Bagian Humas RS Sanglah, dr Kadek Nariyantha, membenarkan pihaknya telah menerima sesosok jasad orok prematur. Menurutnya, jenis kelamin orok tersebut adalah perempuan.

"Jenis kelaminnya perempuan, kami sudah lakukan visum dan hasilnya tidak ada luka-luka. Saat diterima orok dalam kardus dengan dibungkus bahan pampers," singkatnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon. ids


Komentar

Berita Terbaru

\