PDIP Dijejali Kader Haus Kekuasaan
Rabu, 13 April 2016
00:00 WITA
Denpasar
3255 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com– Salah satu tokoh penting di balik pembentukan PDIP Wayan Tang, mengatakan, ke depan PDIP akan sulit besar di Bali. Kondisi ini dipicu karena ulah para elitnya, yang main pecat kader-kader militan termasuk putranya, Wayan Disel Astawa, lantaran dituding telah membelot pada Pilkada Badung 2015 lalu.
Menurut dia, segala bentuk tindakan terhadap kader-kader militan PDIP saat ini adalah suatu kekeliruan. "Tindakan seperti ini (pemecatan), sesuatu kekeliruan. Kalau masih bisa diluruskan, luruskanlah," ujar Tang, saat mendampingi Disel Astawa mendatangi Gedung DPRD Bali, Selasa (12/4).
Bahkan dalam pandangan Tang, fenomena yang terjadi di PDIP saat ini tidak lebih dari perburuan kekuasaan. Dan semua itu dirancang secara tersistematis, oleh kader-kader yang disebutnya haus akan kekuasaan.
"Saya yakin, Ibu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, red) belum tahu yang sebenarnya. Dia hanya dengar dari para pembisik saja. Kalau Ibu Mega tahu permasalahan yang sesungguhnya di lapangan, tidak mungkin terjadi hal-hal seperti ini," tegas Tang, yang memotori gerakan Pro Mega tahun 1998 di Kabupaten Badung.
Tang pun memohon kepada Mega, agar mau mendengarkannya. "Mohon Bu Mega mendengarkan saya omong, cukup dengarkan saja baru ambil tindakan. Tanyakan kami yang tahu situasi yang sesungguhnya di lapangan," ucapnya.
Sekarang, kata di, PDIP dinodai oleh kader-kader haus kekuasaan. "Sedih saya. Dengan masuknya orang-orang seperti ini, yang hanya bisa memfitnah orang, saya tidak senang. Saya tidak senang dengan tingkah orang-orangnya. Kalau soal partai, itu tidak ada tawar-menawar," tandas Tang. san
Komentar