Spesialis Curanmor Ditangkap Saat Razia
Minggu, 10 April 2016
00:00 WITA
Denpasar
3552 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Pikat Supriadi (30) seorang spesialis pencurian sepeda motor (curanmor), asal Lombok, NTB ditangkap anggota Polsek Denpasar Barat (Denbar).
Pria ini tertangkap saat razia gabungan yang dilakukan Polsek Denbar di seputaran Jalan Imam Bonjol Denpasar Barat, pada Rabu (6/4) pukul 22.00 Wita lalu. Saat itu, ia berusaha kabur agar terhindar dari razia namun petugas berhasil mengamankannya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, AKP Lutfi Olot Gigantara seizin Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana, mengatakan, penangkapan pelaku karena seorang anggota Reskrim yang ikut dalam razia tersebut curiga dengan ciri motor yang digunakan oleh pelaku.
Pasalnya, sepeda motor honda Scoopy bernomor polisi DK 8370 QZ yang dikendarainya sesuai dengan laporan warga yang mengaku kehilangan sepeda motor ke Makopolsek Denbar beberapa hari sebelumnya.
“Pas saat diberhentikan, gelagat pelaku mencurigakan, menghindar dari razia dan berusaha kabur,” jelasnya di Denpasar.
Setelah lolos, tim buser yang ada di TKP langsung mengejar dan berhasil mengamankan pelaku sekitar 30 meter kearah Jalan Nakula. Saat dimintai surat-surat kendaraan, pelaku yang kesehariannya sebagai buruh proyek ini tidak bisa menunjukkan kelengkapan suratnya.
“Kita langsung tanya motor milik siapa yang dicuri itu. Dia pun langsung mengakui perbuatannya," ungkapnya.
Kepada petugas, pelaku mengaku sudah menggasak dua kendaraan yakni di Jalan Pulau Moyo dan Jalan By Pass Ngurah Ray. Motor yang berhasil digasak itu kemudian disimpannya di bedeng yang terletak di Lippo Mall Kuta. Kedua motor yang berhasil diamankan petugas motor Scoopy DK 8370 QZ dan DK 2015 QA.
"Dia ini kan kerja sebagai buruh dan tinggal di bedeng. Semua motor curiannya itu disembunyikan disana,” terang mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan ini.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku mencongkel stang motor dan menyambung kabel kontak. Sehingga, pelaku dengan muda membawah kabur sepeda motor curian.
“Kalau modus pertama memang kunci nyantol. Tapi, yang kedua ini dilakukan dengan merusak stangnya dan menyambung langsung kabel kontak. Pengakuannya dua TKP, tetapi kita sudah berkoordinasi dengan Polresta terkait TKP yang lain. Ini yang masih kita kembangkan. Soalnya, modusnya ini tergolong jarang pelaku lainnya. Ya, hanya orang-orang yang bisa memahami motor saja,” pungkasnya.ids
Komentar