PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pasar Badung Diduga Disabotase

Selasa, 05 April 2016

00:00 WITA

Denpasar

3659 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar,  suaradewata.com - Pasar Badung yang terbakar pada  Senin (29/2) pukul 18.00 wita lalu diduga disabotase.  Ini seiring hasil investigasi tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Denpasar bahwa kebakaran tersebut bukan disebabkan karena korsleting listrik seperti yang dikabarkan.

Petugas laboratorium forensik mengaku tidak menemukan bahan-bahan mekanik dan kimia yang menjadi sumber api. Meski demikian, namun polisi tidak mau menyebutkan bahwa kebakaran tersebut akibat disabotase.

"Tidak ditemukan mekanik yang menyebabkan panas, tidak ditemukan juga bahan kimia. Listrik tidak ada masalah. Artinya, penyebab kebakaran itu bukan dari konsleting listrik. Aku yang kita ambil dan periksa hasilnya negatif. Kalau ada indikasi (sabotase - red), itu bukan ruangan saya. Itu adalah ruangan penyeidik. Kami hanya memberikan hasil dari Labfor," ungkap Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Denpasar Kombes Koesnadi kepada wartawan di Mapolda Bali, Selasa (5/4).

Sementara,  Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto, mengatakan saat ini penyidik dari kepolisian Resta Denpasar masih menyelidiki penyebab kebakaran pasar terbesar di Bali ini.

"Penyidik Polresta Denpasar yang akan menindaklanjuti hasil Labfor ini. Penyidik yang akan melakukan penyelidikan, apakah kebakaran itu karena dibakar, kelalaian atau bukan. Itu sedang dalam proses penyelidikan," ujar Hery.

Dijelaskan Koesnadi, olah TKP dilakukan dari lantai 1 sampai 4 Pasar Badung. Penjalaran api meludeskan semuanya. Dari hasil penyelidikan mengerucut titik api di lantau satu pada  sisi sebelah utara tiang nomor 7. Itu berdasarkan pemeriksaan material bangunan mengalami pengelupasan akibat suhu panas tinggi dan cukup lama. Bahkan, semen cor juga runtuh sampai besinya terlihat.

“Setelah menyimpulkan sumber api barulah mengambil beberapa sampel untuk diteliti salah satunya abu,” terangnya.

Koesnadi kembali menegaskan, bahwa secara kelistrikan di pasar terbesar di Bali itu tidak ada masalah atau disimpulkan penyebab kebakaran bukan karena korsleting. Selain itu, tidak ditemukan peralatan mekanik maupun bahan kimia yang bisa menghasilkan panas sebagai penyebab timbulnya api. Di TKP merupakan tempat penjualan buah, daging, gerabah dan rempah-rempah termasuk minyak yang membuat api cepat membesar.

"Kalau dari hasil pemeriksaan sampel abu hasilnya negatif atau tidak ditemukan adanya unsur bahan bakar,” pungkasnya.ids


Komentar

Berita Terbaru

\