Indonesia Galakkan Kurangi Emisi Karbon
Minggu, 03 April 2016
00:00 WITA
Denpasar
2513 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar,suaradewata.com – Antropolog UI Nurmala Kartini Pandjaitan mengatakan, ada dua isu utama dunia saat ini pertama adalah teroris, kedua adalah perubahan iklim lingkungan hidup. Menurutnya dampak terbesar dari perubahan iklim terutama pada masalah ekonomi.
Lantaran berdampak ekonomi yang bisa menyebabkan kerugian pada satu negara. Maka masyarakat khususnya kawula muda di Indonesia diajak untuk melakukan aksi atau tindakan nyata dengan mengurangi emisi karbon.
Seperti diketahui, negara Indonesia merupakan, negara yang rentan terhadap dampak dari ada adanya perubahan iklim dimana di beberapa daerah sudah dirasakan secara nyata.
"Dampaknya antara lain banjir dan kekeringan, tanah longsor, mana pernah di Jakarta ada Puting beliung ini sekarang ada, " tandasnya saat diskusi dengan media, di Kuta, Sabtu (2/4).
Ditambahkan, Manager The Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niode, pihaknya secara kontinyu menyelenggarakan event Youth for Climate Camp dimana sekitar 1000 an pemuda-pemudi Indonesia telah terlibat ikut dalam pelatihan perubahan iklim.
Menurut Amanda, perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global yang terjadi dalam jangka panjang sebagai akibat dari peningkatan emisi dan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer.
"Berdasarkan Kesepakatan Paris yang dihasilkan dari Conference of Parties ke-21 (COP21) yang diselenggarakan di Paris bulan Desember 2015, negara-negara di dunia sepakat untuk menjaga kenaikan suhu bumi rata-rata jauh dibawah 2'C dan mengupayakan agar tidak melebihi 1,5'C," ujar Amanda.
Karena itu di Bali, Youth Climate Camp akan mengupayakan mengurangi jejak karbon dari aktivitas sehari-hari disertai aksi penanaman mangrove sebagai kontribusi aksi penurunan emisi karbon. ids
Komentar