PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

BNNP Bali Bekuk Tiga Bandar Narkoba Jaringan Banyuatis Buleleng

Kamis, 31 Maret 2016

00:00 WITA

Denpasar

4237 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar,  suaradewata.com - Tiga bandar narkoba jaringan Banyuatis, Buleleng dibekuk Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (BNNP) pada Selasa (29/3) lalu sekira pukul 12.10 Wita.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigadir Jenderal Putu Gde Suastawa mengatakan, tiga bandar narkoba itu diantaranya ada pria berinsial KWT (47), KS (26), dan KA (33).

"Target mereka ini anak-anak di desa, sehingga hal ini sudah sangat meresahkan. Kami menangkap mereka karena adanya laporan dari masyarakat,” katanya, di Denpasar, Kamis (31/3)

Dia menjelaskan, pertama kali menangkap KWT di Bajar Dinas Tengah, Banyuatis, Buleleng, disana didapatkan barang bukti 26 paket klip berisi sabu dengan berat 8,02 gram. Selain itu juga ditemukan benda-benda seperti pipet dan lainnya dan uang Rp34 juta.

“Dari sana kami interogasi, dan dia ternyata memiliki anak buah berinisial KS. KS kami tangkap pada pukul 15.30 Wita, untuk daerahnya masih tetap sama di wilayah Buleleng,”ujarnya.

Dari KS didapatkan barang bukti timbangan digital, buku, korek, alat hisap shabu, bukti transferan serta uang Rp2,3 juta.

"Kemudian kita kembangkan terus, ternyata dua orang tersangka itu masih memiliki satu teman lagi yaitu pria berisial KA," imbuhnya.

KA sendiri ditangkap di Desa Kaliantu, Buleleng dihari yang sama pada 21.00 Wita. Saat kamar kostnya digeledah ditemukan beberapa bukti yaitu ada 7 paket shabu yang beratnya mencapai 2,36 gram.

"Dari tiga tersangka itu barang buktinya ada 33 paket dengan berat 10,38 gram,”ujarnya.

Ketiga orang tersebut dikenakan pasal 114 ayat 2, subsider pasal 112, Undang-Undang  Narkotika No 35 tahun 2009.

“Mereka mengaku mendapatkan barang ini dari Surabaya, kemudian muter dulu di daerah Denpasar, kemudian baru dibawa ke Buleleng. Kami akan mengembangkan kasus ini terus, sepertinya masih ada orang lain lagi dibelakang mereka,” pungkasnya.ids


Komentar

Berita Terbaru

\