Rakerda PDIP Bali Rekomendasikan Pembentukkan Deperda
Sabtu, 26 Maret 2016
00:00 WITA
Denpasar
3676 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Jakarta, 10-12 Januari 2016 lalu, memutuskan pembentukan sebuah lembaga bernama Dewan Perancang Nasional (Depernas). Pembentukan Depernas ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan prinsip dan nilai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Hanya saja karena kondisi objektif politik saat ini, PDIP memutuskan untuk merintis dewn ini secara internal partai. Secara nasional, DPP PDIP bahkan sudah membentuk Depernas. Adapun untuk tingkat Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda), PDIP memulainya dari Bali menyusul ditunjuknya Bali sebagai pilot project Pola Pembangunan Semesta Berencana.
Pembentukan Deperda DPD PDIP Provinsi Bali ini, bahkan menjadi salah satu rekomendasi politik Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Provinsi Bali, di Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar, 25-26 Maret 2016. "Pembentukkan Deperda ini paling lambat dua minggu setelah Rakerda ini," kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, saat membacakan Rekomendasi Rakerda I DPD PDIP Provinsi Bali sesaat sebelum penutupan kegiatan ini, Sabtu (26/3).
Terkait pembentukan Deperda ini, menurut Koster, forum Rakerda merekomendasikan agar keanggotaan Deperda DPD PDIP Provinsi Bali terdiri dari tiga pilar partai dan para pakar. "Keanggotaan Deperda juga melibatkan perwakilan dari organisasi masyarakat di Pulau Dewata yang memiliki cita-cita dan ideologi sejalan dengan PDIP," ucapnya.
Dalam Rakerda I ini, juga direkomendasikan sejumlah tugas awal Deperda DPD PDIP Provinsi Bali yang harus diselesaikan paling lambat April 2016 mendatang. Di samping itu, juga direkomendasikan berbagai tugas Deperda DPD PDIP Provinsi Bali pasca penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sementara itu, Rakerda I DPD PDIP Provinsi Bali kali ini dihadiri ratusan petugas partai di Bali, baik di struktur partai, di eksekutif maupun legislatif. Pelaksanaan Rakerda kali ini sedikit berbeda karena dikawal langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristanto, Ketua Pusat Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekretaris Rieke Diah Pitaloka, serta sejumlah anggota Fraksi PDIP DPR RI.san
Komentar