Tiga Kapal Pesiar Dituding Lecehkan Bali
Senin, 14 Maret 2016
00:00 WITA
Denpasar
3473 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Tiga kapal pesiar, masing-masing Celebrity Solstice, Millennium dan Royal Caribbean, membatalkan rencananya untuk sandar di Pelabuhan Benoa. Ketiga kapal pesiar yang rata-rata mengangkut 2 ribu penumpang ini batal berlabuh di Pelabuhan Benoa, karena khawatir dengan adanya serangan teroris di Indonesia umumnya dan Bali khususnya.
Ironisnya, pembatalan ini justru dilakukan secara sepihak oleh pihak kapal tanpa berkoordinasi dengan otoritas Pelabuhan Benoa. Kondisi ini sangat disesalkan oleh anggota Komisi II DPRD Bali AA. Adhi Ardhana. Ia bahkan menyebut, pembatalan sepihak ini adalah bentuk pelecehan bagi Bali.
"Bagi saya, ini bentuk pelecehan karena tidak ada konfirmasi terlebih dahulu dengan kita. Kita seperti dipermainkan," tandas Ardhana, di Denpasar, Senin (14/3).
Ia berpandangan, keputusan pembatalan berlabuh secara sepihak oleh ketiga kapal pesiar bertaraf internasional tersebut tentu tak dapat dibenarkan. Apalagi, kekhawatiran terkait adanya aksi terorisme di Indonesia yang dijadikan dalil oleh ketiga kapal ini, hanya berdasarkan asumsi dan bukannya laporan resmi otoritas Pelabuhan Benoa.
"Jadi wajar kalau kita komplain. Bila perlu ketiga kapal pesiar tersebut di-blacklist, dan tidak boleh diizinkan berlabuh di Benoa," tandas Ardhana, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali.
Selain menyalahkan ketiga kapal tersebut, Ardhana juga menyalahkan pemangku keamanan di Bali dalam hal ini Kapolda Bali dan Pangdam IX Udayana serta Gubernur Bali selaku pemimpin wilayah. Pasalnya para pemangku keamanan ini, malah bungkam saat mendengar informasi pembatalan ketiga kapal ini untuk sandar di Pelabuhan Benoa.
"Harusnya, ada pernyataan resmi dari pemangku keamanan soal hal ini. Para pemangku keamanan seharusnya memberikan jaminan keamanan, sehingga tidak seperti kejadian saat ini. Hanya karena informasi dari negara lain, mereka malah secara sepihak batal bersandar di Benoa," tegas politisi PDIP asal Kota Denpasar itu. san
Komentar