PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kenakalan Remaja Akibat Minim Edukasi Dan Perhatian Orang Tua

Kamis, 18 Februari 2016

00:00 WITA

Buleleng

4879 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com – Salah satu faktor kenakalan remaja di nilai akibat minimnya edukasi dan perhatian dari orang tua. Hal tersebut disampaikan Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri,  saat melakukan sosialisasi di setiap sekolah yang ada di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis (18/2).

“Selain kurang edukasi dan perhatian yang patut diberikan, juga disebabkan terpengaruh pergaulan dari lingkungan disekitar anak. Dan kami dari Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polres Buleleng memiliki peran substansi membina remaja dengan melibatkan sekolah-sekolah,” ujar Haryadi.

Menurutnya, dalam beberapa minggu sekali pihak kepolisian dapat melakukan Sidak (inspeksi Mendadak) terkait dengan barang yang dibawa siswa. Bahkan, Haryadi pun mengaku mengetahui sejauh apa kepintaran anak jaman sekarang menyembunyikan beberapa barang di bawah jok sepeda motor.

“Anak sekolah jaman sekarang lebih pintar menyimpan telepon seluler mereka di bawah jok sepeda motor. Bahkan bukan saja telepon seluler melainkan ada beberapa yang menyimpan barang melanggar lain,” ujarnya didampingi Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel usai sosialisasi di aula SMAN 3 Singaraja.

Sosialisasi tersebut bukan sebatas melibatkan sekolah menengah yang ada di kawasan timur Kota Singaraja. Melainkan, acara tersebut melibatkan belasan kepala sekolah dan perwakilan Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Singaraja.

Dikatakan, penekanan terhadap kenakalan remake diperlukan pembinaan sejak dini dan dilakukan secara berkesinambungan. Menurutnya, hal tersebut belajar dari teror dilakukan remaja SMA di Denpasar yang awalnya beritikad hanya sebatas bercanda. 

Kapolres Haryadi pun mengatakan, Kepala sekolah dan pengajar agar berhati-hati membina siswa-siswi tidak bertindak serupa.

“Sejak kejadian teror ancaman bom di SMAN 1 Denpasar, maka sejak itu saya berikan anggota kepolisian untuk rutin melakukan sidak dan pemeriksaan guna menekan kenakalan remaja,” ujar Haryadi yang menyebut operasi tersebut dengan nama “Bina Kusuma”.

Bukan hanya melakukan pengawasan terhadap lingkungan bermain anak baik disekolah maupun di luar sekolah. Para orang tua siswa pun diharap peran sertanya yang aktif untuk menjaga anak-anak sewaktu mengakses internet seperti akses sosial media.

Pertemuan melalui media sosial menarik remaja berkenalan dengan pihak tidak mereka kenal. Belum lagi ketika di media sosial seseorang dilihat tidak memiliki pasangan, berparas cantik, dan memiliki uang lebih.

“Perlu ditekankan kepada para remaja kita bahwa sering sekali kejadian penipuan di Sosial Media. Banyak yang memasang foto cantik atau tampan dan ternyata tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Bahkan menawarkan hal-hal yang menggiurkan remaja yang pada ujungnya malah merugikan generasi muda kita,” pungkas Haryadi.adi


Komentar

Berita Terbaru

\