Gianyar Akan Dinobatkan Sebagai Kota Kerajinan Dunia

  • 20 April 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1857 Pengunjung
istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Dengan penobatan ini, Kabupaten Gianyar tidak saja dikenal sebagai Bumi Seni, sebagai Kota Pusaka Dunia, sebagai Daerah Tujuan Wisata, juga dikenal sebagai Kota Kerajinan Dunia atau World Craft City (WCC). "ldentitas ini, membuka peluang dan kesempatan bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin yang ada di dalam maupun di luar negeri, sehingga terjadi alih pengetahuan, alih tehnologi, serta kerjasama usaha, untuk memenangkan persaingan menembus pasar global," Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun, saat konferensi pers di Hotel Rumah Luwih, setelah membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Kreatif Kabupaten Gianyar, didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Sabtu (20/4).

Sertifikat WCC yang rencananya diserahkan langsung oleh President World Craft Council Asia Pacifik Region, Madam Ghada Hiijawi Quddumi dan Ketua Umum Dekranas Ibu Mifidah Jusuf Kalla, di Bali Agung Theatre Show Bali Safari & Marine Park, pada Senin (22/4), menobatkan Gianyar sebagai World Craft City yang pertama di Indonesia. Hal ini, akan lebih mengukuhkan identitas dan jati diri, bahwa Kabupaten Gianyar dikenal sebagai pusatnya kerajinan dunia, kota kerajinan yang lahir dari talenta seni dan kreativitas perajin dan seluruh masyarakat Gianyar, ungkapnya.

Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, mengatakan, “Penetapan Gianyar sebagai Kota Kerajinan Dunia, karena dinilai paling memenuhi kriteria dalam upaya pengembangan industri kerajinan dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di Gianyar. Penilaian yang dianggap menonjol adalah peranan Pemerintah Daerah bersama Dekranasda dalam upaya mengembangkan dan melestarikan kerajinan, disamping juga peranan lembaga pendidikan khususnya dalam kurikulum sekolah menengah yang ada di Gianyar” jelas istri Bupati Gianyar ini.

Disampaikan pula, Gianyar dirasa pantas menyandang predikat Kota Kerajinan Dunia, mengingat segala bentuk seni dan kerajinan hidup dan berkembang di Gianyar, apalagi Gianyar banyak didukung oleh seniman-seniman muda yang kreatif dan inovatif. Ada tujuh kriteria untuk dapat ditetapkan oleh WCC sebagai Kota Kerajinan Dunia, yaitu Authenticity (Historical Value), Originality (Cultural Value), Preservation (Transgeneration Value), Marketability (Economic value), Ecofriendly (Green value), Internationality (Global Value) dan Sustainabiliy (Consistency Value) terhadap produk industri kerajinan di Gianyar.

Sampai dengan akhir tahun 2018, jumlah industri kerajinan di Kabupaten Gianyar sebanyak 36.890 unit, mampu menampung tenaga kerja sebanyak 81.946 orang, hampir semua jenis industri kerajinan ada di Gianyar, yang dominan seperti kerajinan kayu, emas atau perak, tenun atau endek, bambu, pangan, dan kulit.

Disamping penyerahan Sertifikat WCC, rencananya diserahkan juga Sertipikat Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis (HKl-IG) kerajinan Perak Celuk, oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik lndonesia A.A.Puspayoga. Penyerahan HKl-IG kerajinan Perak Celuk, mengukuhkan bahwa, kerajinan perak di Desa Celuk merupakan kekayaan asli hasil cipta, rasa dan karsa para perajin di Desa Celuk, yang diwariskan secara turun temurun oleh para tetua di Desa Celuk, dan menjadi kebanggaan karena hasil karya yang mereka ciptakan selama ini, mendapatkan pengakuan dari Pemerintah. rls/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER