Made Gianyar Melawan, Deklarasi Gipar Jalan Terus

  • 25 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5932 Pengunjung

Bangli, Suaradewata.com– Meski Ketua DPD PDIP Bali telah mengisyaratkan untuk mempertahankan paket Gita (Gianyar-Sedana Arta) untuk kembali maju dalam pertarungan memperebutkan Kursi Bangli Satu pada desember mendatang. Namun, calon incumbent Bupati Bangli Made Gianyar, tampaknya tidak sepenuhnya memberikan apriasi pernyataan tersebut. Bahkan terkesan melakukan perlawanan. Terbukti, Made Gianyar memastikan akan tetap melaksanakan deklarasi paket Gipar (Gianyar-Parwata). “Deklarasi jalan terus,” tegas  Made Gianyar saat ditemui disela-sela Safari Kesehatan dan Bhakti Sosial PDIP di desa Peninjoan, Tembuku, Bangli, Rabu (25/03/2015).

Sesuai agenda, rencananya deklarasi pasangan Made Gianyar dengan Ngakan Kutha Parwata ini, akan dilakukan pada Kamis (26/03/2015) di Lapangan Umum Kintamani. Menanggapi pernyataan Wayan Koster, Made Gianyar menganggap itu masih belum final. “Peryataan pak Koster belum final.” Lebih lanjut, menyoal perseteruannya dengan Sang Nyoman Sedana Arta, Gianyar mengaku secara personal tidak pernah ada persoalan dengan siapa pun. “Setiap orang boleh mengambil sikap. Dan paket saya adalah bagian dari sikap politik saya,” tegasnya.

Bahkan, diakui, pihaknya tidak pernah melarang siapa pun untuk mengambil sikap politik yang berbeda. Termasuk dengan sikap Sedana Artha yang telah melamar sebagai Calon Bupati sama-sama dari PDIP.  “Saya tidak pernah melarang, tidak pernah marah ketika Pak Nyoman Sedana Arta melamar sebagai calon Bupati. Nah, karena beliau sudah melamar sebagai calon Bupati, saya kan tidak mungkin bepaket dengan dia. Karena beliau juga tidak  pernah datang ke saya, mau jadi wakil. Sehingga saya, lebih cepat lebih baik akhirnya saya membuat sikap juga. Karena sesuai UU mesti berpaket, saya akhirnya menarik paket dan yang dikehendaki masyarakat adalah saya berpasangan dengan pak Ngakan Kutha Parwata,” bebernya.

Karena kondisi tersebut, kedua belah pihak pun belakangan terkesan sama-sama ngotot untuk bisa memperebutkan rekomendasi. “Pak Nyoman sudah bersikap sebagai calon Bupati dan saya juga sebagai calon bupati, makanya harus bersikap untuk mencari paket,” sebutnya.  Meski demikian, diakui, muara akhirnya tetap berada ditangan DPP PDIP.  “Sikap saya itu, harus dihormati karena saya juga menghormati sikap orang lain. Saya tidak pernah ngomongin sikap politik beliau. Mudah-mudahan partai juga menghormati aspirasi rakyat. Sebab, suara rakyat suara tuhan. Mudah-mudahan nantinya rekomendasi partai juga seperti itu,” sebutnya.

Hanya saja, hasil akhirnya diserahkan sepenuhnya kepada induk partainya. “Secara politik nantinya biarlah berjalan apa adanya. Bagaikan air mengalir, yang jelas pada akhirnya air itu akan mengalir hingga ke laut,” tegasnya.  Secara terpisah, Sang Nyoman Sedana Artha tidak mau berkomentar banyak menyoal Pilkada Bangli, termasuk mananggapi sikap politik yang disampaikan Made Gainyar. “Saya saat ini masih focus untuk melakukan konsulidasi partai jelang Kongres. Urusan Pilkada, saya tidak mau komentar dulu,’ ujarnya singkat. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER