Diserang Hama, Produksi Padi Jeblok

  • 23 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5635 Pengunjung

Bangli, Suaradewata.com -Petani di Pengiangan Kangin, Kecamatan Susut Bangli mengeluhkan serangan hama walang sangit dan busuk leher pada tanaman padi mereka. Sebab, kondisi ini telah membuat produksi padi saat panen jeblok hingga 50 persen. "Walang sangit menyerang padi sejak berumur dua bulan, sedangkan hama busuk leher menyerang saat padi mulai menguning," ungkap I Nengah Loka, salah satu petani setempat, Senin (23/3/2015).

Menurut dia, akibat serangan hama tersebut, produktivitas padi berkurang sekitar 50 persen. Lebih lanjut, ia menuturkan, satu petak sawah dengan ukuran 2 are biasanya mendapatkan sekitar 50 kilogram, namun kini hanya 30 kilogram. "Produksi padi saat ini tidak bisa optimal, karena sejak umur dua bulan pas padi mulai berbuah sudah diserang hama busuk leher. Bulir padi jadi kosong dan ringan," ujarnya.

Ia mengatakan petani sangat kesulitan untuk memberantas hama walang sangit dan busuk leher itu. Hal ini membuat produksi padi mengalami penurunan hingga 50 persen. "Hasil panen turun hingga 50 persen," ungkapnya. Untuk mengatasi serangan hama ini, Loka mengaku telah melakukan penyemprotan pestisida, namun hal itu tidak banyak membantu. Hama pun masih tetap menyerang. "Saya sudah semprot, tapi masih saja di serang," jelasnya.

Hal serupa juga dialami petani lain, Nengah Rias. Ia yang menanam padi di sawah seluas empat are nampaknya harus gigit jari, lantaran sejak padinya berumur dua bilulan dan mulai tumbuh buah juga diserang hama busuk leher.   Bulir-bulir padinya terlihat kosong dan beberapa berwarna hitam serta membusuk. "Dari umur dua bulan mulai seperti ini," ujarnya.

Tragisnya, meski kondisi tersebut banyak dikeluhkan namun perhatian instasi terkait masih sangta minim. Pemantauan dari instansi terkait hanya dilakukan pada lahan persawahan yang ada di pinggir jalan saja, sedangkan daerah pinggiran dikatakan tidak ada. "Belum ada petugas yang datang kesini," pungkasnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER