Gula dan Beras Murah Diserbu Warga

  • 09 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 6260 Pengunjung

Bangli, Suaradewata.com- Ditengah meroketnya harga beras di pasaran yang saat ini masih menembus Rp 12.000/kg, operasi pasar akhirnya digelar di Bangli. Operasi pasar untuk kali pertama dilakukan di Pasar Kidul Bangli, Senin (09/03/2015) guna menekan harga beras. Sedikitnya sebanyak 2 ton beras dan 500 kilo gula pasir disalurkan Pemkab Bangli melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli bekerjasama dengan Bulog Provinsi Bali.

Hasilnya, hanya dalam hitungan setengah jam operasi pasar tersebut langsung ludes diserbu masyarakat. Bahkan sebagian besar, masyarakat mesti gigit jari karena tidak mendapatkan kupon penukaran. Kepala Disperindag Kabupaten Bangli, I Nengah Sudibia mengatakan, pada operasi pasar ini mengaku pasokan yang disediakan 2 ton beras di masing-masing tempat pelaksanaan operasi pasar. “Untuk operasi pasar di sini, kita menyediakan sebanyak dua ton beras dengan kualitas medium yang dijual seharga 7.500 per kilo dan sebanyak 500 kilo gula pasir dengan harga Rp 9.000/kg,” bebernya.  

Dalam operasi pasar tersebut, untuk satu paket beras berisi 5 kg. “Masyarakat yang ingin membeli beras murah, hanya boleh membeli maksimal dua paket saja untuk satu orang,” sebutnya. Dimana harga satu paketnya, menjadi Rp 37.500 untuk per 5 kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga di toko-toko yang menjual sembako. Menyikapi banyaknya masyarakat yang tidak kebagian beras murah, Sudibia mengaku masih ada kesempatan membeli beras murah dalam operasi pasar lanjutan. “Rencananya, setelah operasi pasar di Pasar Kidul ini, besok (selasa (10/3), operasi pasar akan kita  lanjutkan ke Kintamani dan Susut selama 2 hari berturut-turut.

Dari ketiga tempat sasaran operasi pasar tersebut, pihaknya mengaku telah menyiapkan 6 ton beras. Lebih lanjut Sudibia menambahkan, beras yang dijual dalam operasi pasar kali ini bukanlah Raskin, melainkan beras cadangan pemerintah berkualitas sedang. Di Pasaran sendiri, beras medium sudah dijual dengan harga Rp 11.000 per kilogramnya.  Dengan oparasi pasar ini, warga mendapat kemudahan harga sebanyak Rp 3500 per kilogram.  Murahnya harga beras yang ditawarkan membuat ratusan warga menyerbu Pasar Kidul. Dalam hitungan setengah jam beras sudah ludes. “Harga beras relatif murah, jadinya warga banyak yang berminat. Dalam waktu setengah jam beras sudah habis," imbuhnya.

Dikatakan Sudibia, Operasi pasar ini merupakan salah satu langkah pemerintah daerah untuk menetralisir harga beras yang melambung tinggi. Selain itu, operasi pasar ini juga dimaksudkan untuk mengatasi keterlambatan pembagian raskin ke masyarakat yang tergolong RTM selama empat bulan. Ditambahkan Sudibia, pelaksanaan operasi pasar ini disesuaikan dengan situasi harga beras di pasar. Apabila harga beras sudah mengalami penurunan, operasi pasar tidak akan dilaksanakan lagi. "Pelaksanaan operasi pasar rencananya akan terus digelar sampai harga beras dipasaran kembali normal,’ pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bangli, I Made Gianyar menyebutkan operasi pasar merupakan salah satu langkah untuk menstabilkan harga beras di pasar. Sementara itu, untuk menghindari pembelian dengan jumlah banyak, Disperindag telah menerjunkan tim khusus yang ditugaskan, yakni berasal dari staf Disperindag, Satpol PP, Dishub dan dari Bulog itu sendiri untuk melakukan pengawasan langsung saat dilakukan oeprasi pasar. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER