Jaga Kondusifitas Jelang Pengumuman Pilpres, Gelar Diskusi Politik

  • 16 Juli 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1529 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com– Pengumuman resmi KPU siapa yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2014 tinggal beberapa hari lagi tepatnya direncanakan pada 22 Juli 2014. Pasca pengumuman tersebut banyak pihak ketakutan akan terjadinya gejolak politik akibat ketidakpuasan salah satu pihak terlebih kedua kubu saling klaim kemenangan dengan versi masing-masing.

Guna meredam gejolak tersebut serta menjaga kondusifitas digelar diskusi politik warung rakyat berthema “Pilpres Aman Harga Mati” dengan sub thema mengawal hasil pilpres menuju pendewasaan berdemokrasi yang santun dan bermartabat. Diskusi politik tersebut digelar di Warung BE-Jawa Dukuh Tabanan pada Jumat, (18/7) dengan menghadirkan pembicara yang berkompenten mulai dari aparat keamanan (Kapolres dan Dandim 1619/Tbn, penyelenggara pilpres (KPU), media, pengamat politik (Dr. Ketut Lanang Sukawati Putra Prabawa,SH.MH),hingga tim sukses Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Sedangkan peserta dalam diskusi tersebut adalah para tokoh politik, aktivis, tokoh masyarakat, para anggota dewan, wartawan, pemuda, pelajar hingga masyarakat. “Diskusi ini dirangkai dengan launching media online baru www.suaradewata.com,” ucap Ketua Panitia I Made Nurbawa.

Menurut Nurbawa diskusi yang menghadirkan pembicara dari unsure keamanan, penyelenggara, media, pengamat politik serta masing-masing tim sukses itu bertujuan menjaga kondusifitas menjelang pengumuman resmi KPU terkait siapa yang memanangkan pilpres 9 Juli lalu. “Ide ini berawal dari adanya saling klaim kemenangan sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” ucapnya.  Menurut dia situasi saat ini jika tidak di manage dengan baik bukan tidak mungkin menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak duduk dalam satu meja guna mendiskusikan penomena yang berkembang. “Dul yang ingin kita capai bagaimana semua pihak bisa menahan diri sampai adanya pengumuman resmi dari lembaga KPU,” ucapnya. Kalaupun nantinya pasca pengumuman ada yang tidak puas tentunya ada mekanisme dan saluran yang disediakan. “Jika ada ketidakpuasan tentunya ada mekanismenya, jangan sampai melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan gesekan horizontal,” harapnya. Disamping itu dalam diskusi yang akan digelar Jumat, 18 Juli itu pihak penyelenggara berharap siapapun yang menang dan kalah harus legowo menerima sebagai sebuah keberhasilan yang tertunda. “Siapapun presidennya adalah putra-putra terbaik negeri ini, marilah kita hormati demokrasi di negeri kita sendiri, tentunya sudah menjadi kewajiban kita sebagai anak negeri untuk bersama-sama mengawal hasil pilpres  menuju pendewasaan berdemokrasi yang santun dan bermartabat,” beber Nurbawa. gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER