Dua Anggota Dewan Bangli Nyaris Dihantam Pohon Tumbang

  • 01 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3544 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com – Akibat diterjang angin kencang, sebuah pohon berukuran cukup besar di kawasan hutan lindung banjar Glaga Linggah, Kintamani, Bangli tumbang ke jalan. Fatalnya, tumbangnya pohon jenis pinus tersebut nyaris menimpa anggota DPRD Bangli, I Nengah Sugiman  yang saat itu akan melintasi jalur tersebut, Senin (01/02/2016). “Pas saya akan melintas dari jauh sudah kelihatan tanda-tanda pohon itu akan tumbang. Untung saya tidak tertimpa,” ungkap Nengah Sugiman.  

Disebutkan, pohon tersebut tumbang sekitar pukul 08.00 wita, bertepatan saat dirinya berangkat ngantor ke Gedung Dewan bersama anggota DPRD lainnya, I Wayan Nekayasa.. “Saat itu saya seketika langsung ngerem mobil dan berhenti cukup jauh,” jelas politisi Hanura asal Desa Manikliyu ini. Akibat kejadian tersebut, arus lalin di jalur tersebut sempat terganggu. Sebab jalan benar-benar tertutup pohon yang berukuran cukup besar. Untungnya, sejumlah masyarakat dibantu petugas kehutanan dan kepolisian segera datang melakukan evakuasi. “Proses  pembersihan  dilakukan warga sekitar bersama petugas dan polisi juga datang,” jelasnya.

Diakui, jalur tersebut memang sangat sering terjadi pohon tumbang. Sebab, jalur tersebut membelah kawasan hutan lindung dan pohon yang tumbuh banyak yang sudah lapuk sehingga sangat membahayakan pengguna kendaraan bermotor. Untuk itu, instansi terkait diharapkan bisa melakukan pemangkasan pohon, terutama yang menjulang ke jalan. Disampaikan juga, potensi pohon tumbang dinilai tak hanya terjadi di seputaran Banjar Glagah Linggah saja. Namun juga di jalur Kintamani-Singaraja dan juga Kintamani-Karangasem juga rawan pohon tumbang saat hujan dan angin kencang melanda. “Ini harus benar-benar disikapi segera. Perlu ada tindakan preventif,” tegasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala UPT KPH Bali Timur Abdul Muthalib mengaku belum mendapat informasi pohon tumbang tersebut lantaran masih mengikuti rapat di Denpasar. Dijelaskan, pemangkasan pohon itu tak bisa dilakukan secara langsung. Harus dilakukan kajian terlebih dahulu. “Sebelum memangkas kami lihat dulu kondisi pohonnya. Itu yang nantinya akan dijadikan acuan,” jawabnya singkat. Sebelumnya, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Wayan Karmawan mengakui sudah memetakan titik-titik rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Disebutkan, daerah rawan pohon tumbang terjadi di wilayah Kintamani karena sebagian jalur membelah kawasan hutan. Untuk itu, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan Propinsi Bali. Hanya saja, belum ada jawaban pasti karena masih menunggu kajian.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER