Bangli Siaga Satu, Personil Dilengkapi Rompi Anti Peluru

  • 15 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2648 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com - Pasca teror bom yang meluluhlantahkan kawasan pertokoan Sarinah, Jalan Thambrin, Jakarta yang menelan sejumlah korban jiwa, pengamanan di Bali kian diperketat. Tak kecuali di Kabupaten Bangli. Polres Bangli bahkan menetapkan status siaga satu.  Personil yang ditugaskan dilapangan kini juga diwajibkan menggunakan rompi anti peluru. Hal ini diakui Kapolres Bangli, AKBP. Danang Beny Kusprihandono. “Kemarin sore (Kamis-red) kita sudah langsung menggelar apel siaga satu berkaitan dengan bom yang terjadi di Sarinah,” ungkap Kapolres AKBP Danang Beny K, saat dikonfirmasi Jumat (15/01/2016).

Dijelaskan, dari apel tersebut, personil dibagi ke seluruh kecamatan di Bangli untuk menggelar patroli. “Malamnya kita juga melakukan patroli bersama Kodim di sejumlah titik,” jelasnya.  Patroli dilakukan secara dialogis menyasar tempat keramaian dan disampaikan informasi yang berkembang. “Dalam patroli dialogis itu, kita meminta tolong kepada masyarakat, kalau ada hal yang mencurigakan segera disampaikan prajuru adat dan bisa juga langsung dilaporkan ke polsek terdekat, supaya kejadian yang tidak diinginkan bisa kita cegah sejak dini,” bebernya.

Selain patroli dialogis, jajaran Polres Bangli bersama jajaran Kodim Bangli juga melakukan dgiat 21 disejumlah titik. Salah satunya, di jalan raya Bunutin yang merupakan pintu masuk Bangli. “Dalam giat semalam bersama Kodim kita mengecek barang dan orang masuk Bangli,” sebutnya. Sasarannya berupa bahan peledak, sajam, narkoba hingga miras. Hasilnya, sementara belum ada yang menonjol dan yang dicurigai. Meski demikian, operasi tersebut akan terus dilanjutkan hingga kondisi keamanan kembali kondusif.

 Selain menggencarkan patroli dan operasi 21, diintruksikan juga personil yang bertugas di lapangan juga diwajibkan menggunakan anti peluru. Sebab, sasaran aksi teror belakangan ini lebih banyak menargetkan polisi sebagai sasarannya. Namun, lanjut AKBP Danang Beny, karena jumlah rompi yang terbatas, diprioritaskan penggunaannya kepada personil yang bertugas dilapangan. “Jumlah rompinya terbatas, Karena itu, personil yang kita prioritaskan adalah personil yang bertugas dilapangan,” jelasnya, sembari mengaku peningkatan keamanan juga akan dilakukan juga di kantor-kantor vital termasuk di mako. “Untuk di Mako pengawasan diperketat dengan melakukan pengawasan dan patroli rutin  dalam hitungan satu jam hingga dua jam,” pungkasnya.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER