Kasus Rio Capella "Berkah" Bagi Partai NasDem

  • 12 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2616 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Prahara kasus korupsi yang menyeret nama mantan Sekjen Partai NasDem Rio Patrice Capella, menjadi tamparan tersendiri bagi Partai NasDem. Bahkan banyak kalangan yang menilai, kondisi ini akan menjadi ujian bagi Partai NasDem, terutama dalam menghadapi Pilkada serentak 9 Desember mendatang.

Namun Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, justru memiliki pandangan berbeda. Ia menilai, kasus korupsi yang menjerat Rio Capella, justru menjadi 'berkah' tersendiri bagi Partai NasDem.

Namun bukan berarti, Partai NasDem malah mengambil keuntungan dalam kasus yang mendera Rio Capella tersebut. "Dengan kasus ini, kami jadinya punya materi kampanye yang bagus. Sebab kami jadikan ini sebagai bahan kampanye juga dalam Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali," kata Gunastawa, saat ditemui usai Doa Bersama di Pura Jagatnatha Denpasar, Rabu (11/11).

Doa bersama ini diikuti oleh jajaran pengurus Partai NasDem dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota dan pengurus tingkat kecamatan dan desa di seluruh Bali. Doa bersama tersebut bertujuan untuk merefleksikan perjalanan Partai Nasdem selama 4 tahun, sekaligus memohon berkat dan petunjuk dari Yang Maha Kuasa terhadap berbagai persoalan yang sedang dihadapi bangsa dan negara ini.

Gunastawa berpandangan, seseorang bergabung atau meninggalkan partai itu bukan hal yang tabu. Sebab hal paling penting adalah, bagaimana partai politik sebagai sebuah lembaga, membangun sistem sehingga tak goyah saat diterpa masalah di internal partai.

"Orang boleh saja datang dan pergi sebagai kader, tetapi sistem dari lembaga yang lebih penting. Siapapun, kalau memang lakukan hal-hal yang melanggar ketentuan organisasi, maka harus pergi. Namun ketika sistem dalam organisasi itu bagus, kepergian seorang kader tidak akan mengganggu kondisi organisasi secara umum," ujarnya.

Demikian halnya dengan Rio Capella, yang karena terjerat kasus korupsi akhirnya meninggalkan Partai NasDem, diakui politisi asal Karangasem itu, tak banyak berpengaruh bagi NasDem. "Justru ini adalah bukti, bahwa Partai NasDem konsisten pada jalur perjuangannya. Dan ini yang kami sampaikan kepada masyarakat, bahwa kami ingin partai ini komit dengan restorasi serta kader-kadernya bersih," tegasnya.

Ia menambahkan, konsistensi Partai NasDem ini pula yang digarisbawahi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dalam temu kader di Karangasem, beberapa waktu lalu. Selain hal ini, Surya Paloh juga tidak membebani pasangan calon yang diusung atau didukung Partai NasDem dalam Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali, dengan target tertentu.

"Ini dilakukan, karena Partai NasDem inginkan agar pasangan calon yang menang nantinya terlahir sebagai pemimpin yang dicintai rakyat. Kepada mereka hanya diminta untuk membawa misi perubahan," jelas Gunastawa.

Selain itu, Surya Paloh juga mengingatkan sejak awal kepada para pasangan calon, agar menjadi pemimpin yang kompak. "Jangan setengah jalan sudah bertengkar atau rebutan jabatan. Jadi paket, ya paket sampai lima tahun memimpin. Terlepas apakah periode berikutnya berpaketan lagi atau menjadi rival. Kalau di tengah jalan sudah bertengkar, rakyat yang rugi," pesan Surya Paloh, sebagaimana dikutip Gunastawa.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER