Dua Pelopor Pariwisata Ubud Raih Penghargaan Tertinggi Pariwisata

  • 09 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2973 Pengunjung

Gianyar,suaradewata.com – Dua tokoh Puri Ubud, alm. Tjokorda Gde Sukawati dan alm.Tjokorda Gde Agung Sukawati raih Parama Bhakti Pariwisata, penghargaan tertinggi bidang pariwisata di Kabupaten Gianyar, hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Seleksi penghargaan, Prof. I Made Bandem, saat pers konfrens di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, Minggu, (8/11). 

Kedua tokoh tersebut memenuhi lima kreteria sebagai penerima penghargaan tersebut. Penghargaan akan diserahkan Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata, di areal Ancak Saji, Puri Ubud, Gianyar, Selasa, (10/11) besok. Parama Bhakti Pariwisata sebuah penghargaan yang diberikan bagi perorangan, organisasi, komunitas, atau lembaga yang dinilai memiliki peranan besar dalam mempelopori, mengembangkan serta menyebarluaskan kepariwisataan. Kegiatan kepariwisataan yang dilaksanakan juga berdampak bagi kesejahtraan, keadilan serta memiliki misi perdamaian. Lima criteria tersebut seperti memiliki karya inovatif dengan nilai yang luar biasa, memberikan mamfaat terhadap kehidupan lokal dan juga internasional, memiliki keberlanjutan dan diterima masyarakat luas. Penerima juga seharusnya memiliki pelbagai prestasi dan sangat konsisten dalam kepariwisataan. “Saya berharap penghargaan ini bisa dijadikan suatu perhormatan bagi penerima dan keluarga,” imbuh, Made Bandem    

Tjokorda Gde Raka Sukawati merupakan tokoh asal Puri Kantor Ubud, beliau dikenal sebagai impresario serta diplomat seni budaya. Tokoh ini pernah memimpin misi kesenian Bali ke Paris tahun 1931. Kesuksesan pementasan kesenian di Paris ini sangat berpengaruh tidak hanya bagi budaya  Bali, pementasan Calonarang juga memberikan inspirasi teater kontemporer barat. Sedangkan, Tjok Gde Agung Sukawati juga memiliki peranan yang sangat vital, beliau merupakan tokoh konseptor berkembangnya pariwisata berbasis seni dan budaya. Keramahan dan kedermawanannya membuka jalan bagi maraknya kolaborasi seniman barat dan Bali.”Sinergi kedua tokoh ini memperkenalkan dan membuka pariwisata di Ubud dan menciptakan cikal bakal pariwisata budaya di Ubud, yang berpengaruh bagi Gianyar, Indonesia dan Internasional,” imbuhnya. 

Senada yang diungkapkan, Tjok Gde Raka Sukawati salah seorang anak alm. Tjok Gde Agung Sukawati kalau segala jenis kegiatan yang dilakukan kedua tokoh tersebut masih tersimpan rapi di Museum Puri Lukisan. Pembuatan museum ini merupakan gagasan, Tjok Gde Agung Sukawati. Dalam museum tersebut tersimpan pelbagai karya seni lukisan, patung, foto, surat, buku tamu dan sebagainya pada era 1920 hingga 1970-an. Bahkan kini museum tersebut sudah diakui dunia menjadi museum 3.0 yang tidak hanya sebagai tempat transaksi ataupun marketing, museum tersebut juga sebagai tempat yang menghadirkan spirit atau taksu sejak dibangun 1954 lalu.   

Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata yang diwakili, Assisten I, Cokorda Rai Widiarsa Pemayun sangat bangga bisa mempersembahkan penghargaan ke dua tokoh tersebut. Penghargaan kepada pencetus gagasan serta pelestari budaya Gianyar ini akan diserahkan bertepatan dengan Hari Pahlawan. ‘Kami berharap penghargaan ini bisa diterima masyarakat luas, dan sudah sepantasnya kedua tokoh tersebut yang telah memberikan sumbangsihnya yang luar biasa meraih penghargaan tertinggi tersebut,” tegas Cok Rai.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER