HUT ke-51 PDI Perjuangan, Bumikan Tri Sakti Bung Karno

  • 11 Januari 2024
  • 19:40 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1463 Pengunjung
Penampilan fragmentari Aum saat perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Banjar Belang, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati. ist/sd

Gianyar, suaradewata.com - HUT ke-51 PDI Perjuangan dengan tema "Satyam Evam Jayante" yang artinya kebenaran pasti akan menang secara serentak dirayakan di seluruh Indonesia. Kader dan simpatisan PDI Perjuangan dari tiga desa di Kecamatan Sukawati yakni, Desa Batubulan, Singapadu Tengah dan Singapadu Kaler, merayakan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Banjar Belang, Singapadu Kaler, Sukawati, Rabu (10/1/2024) malam, juga dihadiri Sekretaris DPC PDIP Gianyar, I Ketut Sudarsana.

Selain itu juga, dihadiri Pengurus Ranting PDI Perjuangan Batubulan, Singapadu Tengah dan Singapadu Kaler. Mengundang Perbekel dari tiga desa tersebut serta Kelian Adat dan Dusun se-Desa Batubulan, Singapadu Kaler dan Singapadu Tengah. 

Sekretaris DPC PDIP Gianyar, I Ketut Sudarsana, mengatakan, karena Desa Batubulan, Singapadu Kaler dan Singapadu Tengah merupakan desa binaannya, maka perayaan disatukan di satu tempat, yaitu di Banjar Belang, Singapadu Kaler.

Diungkapkannya, HUT PDIP dirayakan di tengah - tengah masyarakat di desa, karena PDIP ingin membumikan konsep ajaran Bung Karno dengan konsep Marhaenismenya.

"Sesungguhnya politik itu ada di akar rumput di tengah tengah masyarakat," ujarnya.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini, mengungkapkan dengan Tri Sakti Bung Karno, Soekarno menjadi pemimpin yang disegani dan ditakuti di dunia.

"Dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964, untuk pertama kalinya Presiden Soekarno menyampaikan gagasan tentang Tri Sakti, yaitu : Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam berkebudayaan," ungkapnya.

Disamping itu, Sudarsana mengajak kader dan simpatisan memilih pemimpin yang mempunyai program yang jelas dan memihak wong cilik.

"Mari kita pilih pemimpin yang memiliki program yang jelas. Seperti program dari Ganjar-Mahfud, yaitu satu sarjana dari keluarga miskin. Sarjana inilah nanti yang akan mengangkat derajat keluarganya dan juga memutus kemiskinan," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Sudarsana meminta maaf, karena Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster, yang sedianya hadir tidak bisa hadir karena mendadak mendapat telepon dari DPP, untuk mengikuti zoom evaluasi pemenangan Ganjar-Mahfud.

Perayaan HUT PDIP tersebut dimeriahkan dengan hiburan Fragmentari dengan judul Aum dari sanggar Suara Kanti, Abasan, Singapadu. Juga dimeriahkan dengan bondres dan musik. rls/gus/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER