Ruang VIP Mahottama RSUD Buleleng Disiapkan untuk Antisipasi Penambahan Kasus Covid-19

  • 24 April 2020
  • 20:45 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1901 Pengunjung
istimewa

Buleleng, suaradewata.com - Sejumlah ruang VIP Mahotama di RSUD Buleleng bakal disiapkan untuk mengantisipasi penambahan kasus Covid-19 atau virus Corona di Buleleng. Ini menunjukkan kesigapan Pemkab Buleleng dalam hal penanganan Covid-19. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat (24/4/2020) oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Suradnyana mengungkapkan, kini GTPP Covid-19 Buleleng melakukan rapid test besar-besaran terhadap ratusan PMI asal Buleleng yang menjalani karantina. Jika dari rapid test menunjukkan hasil positif, maka orang itu akan dikarantina sementara di RS Pratama Giri Emas. Kemudian dari hasil rapid test positif langsung dilakukan test swab.

Sembari menunggu hasil test swab, kata Suradnyana, maka PMI itu dikarantina sementara di RS Pratama Giri Emas. Jika hasil test swab negatif, maka akan dipulangkan dan jika hasil test swab positif orang itu akan dirawat di ruang isolasi RS Pratama Giri Emas. Dengan begitu, untuk antisipasi kemungkinan penambahan kasus, maka ruang VIP Mahotama disiapkan sebagai kapasitas ruang isolasi.

"Ini kan seandainya ada penambahan kasus, jadi kami sudah siapkan langkah-langkah penanganannya, tapi yang kamo harapkan tentu penyebaran Covid-19 di Buleleng dapat berhenti. Sekali lagi ini hanya sebagai langkah antisipasi saja," ujar Suradnyana.

RS Pratama Giri Emas saat ini terdapat dua kapasitas penanganan pasien. Satu kapasitas khusus untuk isolasi pasien terkonfirmasi positif dan satu lagi sebagai kapasitas bilik biasa khusus untuk Orang Tanpa Gejala (OTG)  yang belum dilakukan test wab atau masih menunggu hasil test swab.

Ruang VIP Mahotama rencananya akan dilakukan penambahan kasur sebanyak 22 unit. Akses dari RSUD Buleleng ke Mahotama juga diatur agar benar-benar tertutup, sehingga hanya orang yang menjalankan tugas perawatan saja yang bisa masuk.

"Di Buleleng sudah punya rumah sakit khusus untuk ruang isolasi. Tapi besar harapan saya, Pemprov Bali agar dapat membantu pembiayaan operasional. Ini kalau dilihat dari tatanan kapasitas, daerah Bali Utara (Buleleng) tidak membebani Pemprov lagi," tandas Suradnyana.

Saat ini perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, untuk pasien yang terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 18 orang, dengan rincian dinyatakan sembuh 6 orang dan pasien masih dirawat 5 orang. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah 9 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 1 orang.

Sedangkan secara kumulatif PDP di Buleleng berjumlah 18 orang dengan hasil dinyatakan negatif 6 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 88 orang yang terdiri dari ODP masih dipantau 5 orang, ODP selesai masa pantau berjumlah 83 orang.

Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 328 orang dan sudah selesai masa pantau 164 orang, karantina mandiri 157 orang, karantina di SPN Singaraja 4 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas 3 orang. Disisi lain, Pemkab Buleleng telah menyiapkan 39 hotel dengan 472 kamar yang tersebar di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng sebagai tempat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng. Rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER