Bersih dari Sampah, Bupati Mahayastra Tebar Koi di Sungai Kecung

  • 29 Oktober 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1833 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Ratusan orang masyarakat Banjar Lebah, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, mengikuti kegiatan penebaran benih ikan koi dan nila di Sungai Kecung, Selasa (29/10). Penebaran benih ikan koi dan nila merah di sungai yang terletak di sebelah balai banjar tersebut diawali oleh Bupati Gianyar Made Mahayastra beserta Ketua PKK Kab. Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, didampingi Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana, beserta para kepala OPD terkait.

Kedatangan Bupati Mahayastra disambut ratusan siswa SD dan SMP serta berbagai organisasi pencinta lingkungan seperti Trash Hero, Kru Kucit dan Toltol. Perbekel Keramas, I Gusti Putu Sarjana mengatakan, penebaran benih ikan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat Keramas untuk menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai. Dikatakannya, di Keramas masih sering ditemukan sampah mengotori sungai. “Saya sangat berterima kasih kepada Kru Kucit yang setiap hari membersihkan sungai dan membantu kami menjaga lingkungan Keramas tetap bersih, kegiatan penebaran benih ikan koi inipun adalah inisiatif mereka, terima kasih,” ujar Gusti Sarjana.

Dijelaskannya, untuk mengatasi permasalahan sampah-sampah yang sering ada di sungai, pihaknya telah memasang jaring di bagian hulu sungai. Sehingga sampah tersebut tidak mengotori sungai Kecung yang telah ditebari benih ikan koi dan nila. “Setiap hari masyarakat kami yang tergabung dalam Kru Kucit membersihkan sampah yang tersangkut di jaring tersebut, sehingga Sungai Kecung ini tetap bersih,” ujar Gusti Sarjana. Pihaknya berharap momen ini akan menjadi langkah awal bagi masyarakat Keramas untuk menjaga kebersihan lingkungan desa. 

Sementara itu, Bupati Mahayastra meminta agar kegiatan menjaga kebersihan lingkungan tidak boleh hanya sementara, hanya saat ada kegiatan seperti menebarkan benih ikan saat ini. Karena menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat Banjar Lebah belum tentu dilakukan juga oleh masyarakat di daerah hulunya. “Suatu saat, mereka (masyarakat di hulu) akan mendengar, mereka akan malu untuk terus-menerus membuang sampah karena daerah-daerah yang ada di hilir pastilah tidak akan senang,” tambah Mahayastra. Jadi menjaga kebersihan sungai harus terus dilakukan secara terus menerus oleh seluruh masyarakat.

Bupati Mahayastra mengucapkan terima kasih kepada kelompok pecinta lingkungan yang telah membantu mengingatkan masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan, juga kepada para pengusaha yang membuka usaha di Desa Keramas yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Mahayastra menambahkan, jika pemerintah desa mendapat tawaran bantuan truk sampah dan tawaran pengelolaan terpadu sampah pedesaan dari pengusaha atau pihak manapun agar diterima saja. Pihaknya meminta perbekel jangan terlalu memikirkan biaya operasional, pemkab akan membantu jika memang dibutuhkan. “Saya memberikan banyak bantuan khusus, BKK di desa-desa, pertama (untuk desa) yang berhasil menurunkan kemiskinan, kedua yang serius menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Mahayastra.

Sedangkan Kepala DLH Kabupaten Gianyar Drs. Wayan Kujus Pawitra mengatakan, terobosan Perbekel keramas seperti ini patut diapresiasi, seperti pepatah,  "sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui", secara tidak langsung ada edukasi dan gerakan menjaga kebersihan sungai dan saluran air. “Disisi lain ikan nila dan koi bisa menumbuhkan budidaya ikan, sungai pun indah kalau ada ikannya, semoga menjadi ketok tular dan membudaya di seluruh Gianyar,” harap Kujus. rls/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER