Penanggulangan Longsor Bukit Abang Juga Ditempuh Melalui Jalur Spiritual, Ini Kendala Yang Dihadapi

  • 21 Januari 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2080 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Memasuki hari ke-3, pasca longsornya tebing Bukit Abang yang menyebabkan tiga desa terisolir, hingga kini upaya penanggulagannya masih berlanjut. Dalam penanggulangannya, Tim gabungan dari Unsur TNI/Polri, BPBD Propinsi dan BPBD Bangli bersama warga sekitar, terkendala factor cuaca buruk. Selain itu, kondisi tebing yang labil dikhawatirkan akan menyebabkan longsor susulan sehingga petugas harus lebih waspada dalam upaya pembersihan material longsoran tersebut. Karena itu, selain dengan menambah alat berat, upaya penanggulangan dengan jalur spiritual juga ditempuh dengan harapan penanganan bisa cepat dilakukan tanpa menemui kendala.

Hal ini diakui, Kasi Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi Minggu (20/01/2019). Disampaikan, hingga minggu sore, penanggulangan material longsoran Bukit Abang telah mencapai 80 persen. “Saat ini dua alat berat sudah kita kerahkan. Selama ini, kita terkendala cuaca yang buruk, sehingga upaya penanggulangannya tidak bisa maksimal dilakukan. Hingga saat ini, perkiraan kita penanggulangan material longsoran sudah mencapai 80 persen,” jelasnya.

Dua unit alat berat yang dikerahkan, yakni satu alat berat bantuan dari Propinsi dan satunya lagi alat berat milik Pemkab Bangli yang sebelumnya sempat terjebak dalam penanganan longsor di Terunyan, kini sudah bisa dioperasionalkan Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, pejalan kaki sebenarnya sudah bisa lewat. Namun karena kondisi jalan masih berlumpur dan ada sejumlah batu besar dipinggi jalan, sehingga menyebabkan akses jalan tersebut belum bisa dibuka seratus persen.

“Kendala utama yang dihadapi karena cuaca yang kurang mendukung. Saat ini, tinggal pembersihan lumpur dan bebatuan yang besar-besar yang belum bisa ditangani. Rencananya besok (Senin, hari ini-red), penanggulangannya akan kita lanjutkan lagi. Bila cuaca mendukung, semoga besok bisa tuntas,” jelas Agus Sutapa. Selain dengan menambah alat berat, dijelaskan juga, upaya penanggulangan dampak bencana tersebut juga ditempuh melalui jalur spiritual dengan menggelar Upacara Pesapuh Desa dilokasi tebing longsor oleh Warga Dusun Dukuh, Desa Abang Batudinding dengan tujuan penanganan lanjutan yang dilakukan tidak menemui kendala dan tidak ada lagi longsor susulan. “Dalam management Bencana upaya ini masuk sebagai katagori mitigasi spiritual. Harapan kita, dengan berbagai upaya yang kita lakukan, penanganan dampak longsor  ini bisa secepatnya dapat diselesaikan sehingga warga bisa kembali merasa nyaman dan bisa beraktivitas dengan normal,” tegasnya.

Karena kondisi tersebut, hingga kini akses keluar masuk warga dari tiga desa yang terisolir tersebut yakni desa Terunyan, Desa Abang Batudinding dan desa Abang Songan, terpaksa menggunakan jalur penyebrangan danau Batur. Dalam hal ini, sat Polair Polres Bangli bersama Dinas Perhubungan Bangli telah menyiagakan sejumlah boat dan perahu untuk mengangkut masyarakat setempat secara gratis.

Sebelumnya, tebing Bukit Abang mengalami longsor pada Kamis sore (17/01). Besarnya material longsoran menyebabkan akses jalan di desa Buahan sebagai penghubung menuju tiga desa tersebut, benar-benar lumpuh total. Sebab, timbunan material longsor yang menimbun mencapai ketebalan belasan meter dengan Panjang mencapai 150 meter. Selain itu, akibat besarnya material longsor yang menerjang disertai runtuhnya bebatuan berukuran besar, puluhan meter akses jalan tersebut juga mengalami kerusakan yang sangat berat karena badan jalan ambles. ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER