Swasti Puja Digelar Ratusan Sulinggih di Taman Budaya Chandra Buana

  • 31 Agustus 2018
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 3485 Pengunjung
suaradewata

Karangasem, suaradewata.com -Melihat berbagai kejadian yang terjadi belakangan ini mulai dari bencana erupsi Gunung Agung hingga bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok dimana dampaknya sangat dirasakan hingga ke Karangasem, 111 sulinggih menggelar Swasti Puja di Taman Budaya Chandra Buana, Amlapura, Jumat (31/8). Swasti Puja sendiri merupakan  Puja Mantra yang dilakukan secara bersama sama untuk mendoakan alam semesta beserta isinya.

Sebenarnya di Karangasem sendiri ada sebanyak 255 orang Sulinggih, sementara yang diundang sebanyak 155, namun tidak seluruhnya bisa hadir karena ada beberapa sulinggih yang berhalangan, sementara yang hadir kemarin tercatat sebanyak 111 orang sulinggih. Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri dalam kesempatan itu menyampaikan, ada beberapa sulinggih yang mengalami sakit tepat saat upacara tersebut dilaksanakan dan dalam kesempatan itu pula Bupati menyerahkan punia kepada para Sulinggih yang terdiri dari sarwa sedaka seperti Siwa, Buda, Empu, Rsi dan Pendita.

Punia yang diserahkan itu diantaranya berupa buku tabungan lengkap dengan kartu ATM senilai Rp 1,5 juta.  “Kedepanya dengan sudah ada nomor rekening Pemkab Karangasem akan secara rutin mepunia Rp 500 ribu per bulan untuk sang sulinggih,” ucapnya sembari mengatakan jika tugas sulinggih itu amat berat, mendoakan alam semesta agar damai dan aman. Karena itu pemerintah sudah sepatutnya memperhatikan, dan Punia tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian Pemkab Karangasem untuk para sulinggih.

Mas Sumatri mengaku sengaja menggagas kegiatan ini dengan tujuan untuk mendoakan alam semesta beserta istrinya agar damai dan dijauhkan dari bencana. Hal ini juga terkait adanya beberapa kejadian dan bencana alam di Karangasem seperti Gunung Agung yang erupsi dan juga gempa bumi di Lombok namun berdampak juga sampai ke Karangasem.

Sementara itu Dirjen Binmas Hindu Deperteman Agama RI, Ketut Widnya mengaku pihaknya sangat mengaprasiasi gagasan Bupati Karangasem tersebut, “Ini tujuangan adalah pemujaan untuk mendoakan alam semesta untuk kedamaian Dunia juga Indonesia,” ujarnya. Selaian itu juga untuk kedamaian bersama. Sulinggih menurutnya setiap pagi melakukan puja Nyurwa Sewana untuk mendoakan dunia, dan sekarang ini dilakukan bersama sama dengan 111 sulinggih dengan Swasti Puja.

“Puja satu sulinggih saja untuk mendoakan alam semesta sudah luar biasa, apalagi ini dilakukan ratusan sulinggih, tentunya akan menimbulkan fibrasi positif.  Sulinggih itu berdoa dan memuja bukan sembarangan. Namun dengan Tantra, Mantra, Mudra, Yoga dan Yadnya. Sehingga memiliki kekuatan yang luar biasa,” lugasnya.

Sementara hadir dalam upacara tersebut diantaranya Bendesa adat se Karangasem, Para Pinandita, Bendesa Agung MUDP Bali Jro Gede Putus Upedesa, PHDI Karangasem dan OPD Setda Karangasem. Puncak Swasti puja juga diawali dengan melakukan Puja Trisandya kemudian dilakukan dengan Muspa yang dilakukan semua undangan dengan diringi 111 sulinggih untuk mepuja. nov/rls/Adv/rat


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER