Pelantikan Pengurus PHRI Bangli, Ini Strategi Mardjana 5 Tahun Kedepan

  • 16 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4826 Pengunjung
istimewa
Bangli, suaradewata.com –Strategic plan untuk mengembangkan potensi pariwisata Bangli untuk 5 tahun kedepan, telah disiapkan Dr. I Ketut Mardjana pasca terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangli untuk periode 2017-2022. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh owner Toya Devasya ini, disela-sela pengukuhan kepengurusan PHRI Bangli oleh Ketua PHRI Provinsi Bali Cok Ace, di Toya Devasya, Toya Bungkah, Kintamani, Bangli, Minggu (16/04/2017). PHRI BPC Bangli merupakan suatu perhimpunan non profit dari pemilik hotel dan restoran secara profesional yang ada di Kabupaten Bangli.
 
Hadir saat itu, Bupati Bangli I Made Gianyar beserta jajaran Pemkab Bangli, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, 15 Kepala Desa pendukung utama Batur UNESCO Global Geopark, beberapa kepala desa yang mewakili masing-masing kecamatan di Bangli, Ketua Desa Wisata, Pemilik Hotel dan Restoran, lembaga pendidikan pariwisata di Kabupaten Bangli, dan puluhan pengurus PHRI se-Bali, lembaga profesi dan pemerhati pariwisata serta tokoh adat dan pemuka agama.
 
Dalam sambutannya, Mardjana mengungkapkan bahwa Bangli sejatinya banyak memiliki potensi alam, sejarah peninggalan, seni budaya, dan tempat spiritual yang apabila dikelola dengan baik tentunya akan menjadi sumber pendapatan bagi rakyat, PAD Kabupaten, serta pajak bagi negara. Dicontohkan Mantan Dirut PT POS Indonesia ini, seperti objek wisata Kintamani yang sudah terkenal dengan keindahan panorama Gunung dan Danau Batur dan telah menjadi bagian dari Geopark dunia. Selain itu, Kintamani juga memiliki sejarah paling dekat dengan warga keturunan Tionghoa. Salah satunya terbukti dengan adanya Konco di Pura Ulundanu Batur. Hal lain, keberadaan Pura Bukit Mentik yang didalamnya terdapat palinggih Dalem Mekah mesti diteliti makna dan keunikannya sehingga bisa dikembangkan pula.     
 
Tak kalah menariknya yang juga ada di Bangli, yakni di wilayah Bangli Timur daerah Tembuku dan Bangli Barat daerah Susut memiliki sungai dan persawahan yang sangat atraktif, serta industri kerajinan yang beraneka ragam yang sarat dengan seni budaya. “Dua daerah itu secara umum belum dikembangkan pemerintah daerah secara maksimal menjadi destinasi wisata secara terencana,” tegasnya.  
 
Padahal dengan banyaknya potensi pariwisata Bangli tersebut, kata Mardjana, bila digarap dengan serius dan dikelola secara optimal tentunya akan menjadi sumber pendapatan yang luar biasa. “Disinilah peran PHRI Bangli sebagai garda terdepan pengembangan pariwisata Bangli untuk berperan aktif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata Bangli. Hal ini tentunya akan berhasil kita lakukan, pemerintah daerah sebagai pemegang kebijakan dan swasta mempunyai semangat yang sama untuk memajukan pariwisata Bangli agar tidak kalah dengan daerah lain" ungkapnya.
 
Untuk merealisasikan harapan tersebut, PHRI Bangli telah menetapkan Perencanaan Strategis untuk 5 tahun mendatang yang memuat visi dan misi, sasaran strategis, kebikajan strategis, program kerja, road map pelaksanaan kerja, dan action plan. "Strategic plan yang telah kita siapkan itu, akan kita gunakan sebagai panduan gerak langkah pelaksanaan tugas, serta fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian agar terhindar dari terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan program,” bebernya.  Bahkan dalam strategic plan tersebut, juga telah disiapkan motto untuk pengembangan pariwisata Bangli, yang akan menjadi acuan derap langkah jajaran kepengurusan PHRI Bangli dalam bekerja pada koridornya masing-masing. ard/ari

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER