Acara Melasti, Obyek Wisata Tanah Lot Dipenuhi Umat Hindu

  • 27 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3999 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Semarak kegiatan Melasti, ritual penyucian menjelang Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1939 yang jatuh pada Selasa, 28 Maret 2017 membuat kawasan Tanah Lot dipenuhi umat hindu. Tampak iring-iringan warga Beraban yang berpakaian adat membawa "Pratime" menuju pantai Tanah Lot, Sabtu 25 Maret 2017.

Prosesi Melasti yang berlangsung di Desa Beraban Tanah Lot melibatkan ratusan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan. Sehingga sore itu, Tanah Lot dipenuhi oleh umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot.

Saat proses Melasti, warga yang membawa "Pratime" dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

Pratime adalah benda lambang pemujaan di setiap pura dari masing-masing banjar adat yang ada di Desa Pakraman Beraban yang disucikan atau disakralkan, disertai berbagai perlengkapan seperti sesajen, umbul-umbul, payung, dengan iringan tetabuhan seperti musik tradisional bleganjur. Menurut salah seorang peserta Melasti di Pantai Tanah Lot,  ritual penyucian meliputi dua hal, yakni "bhuana agung" atau alam semesta dan "bhuana alit" yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Jika ditotal ada 44 pura yang ada di Desa Pakraman Beraban, dimana masing-masing pura tersebut membawa pratime, sehingga bisa dibayangkan arak-arakan warga Beraban yang melaksanakan ritual melasti ke Tanah Lot akan sangat ramai dan meriah.

Untuk persiapan pemelastian sudah mulai dilaksanakan mulai pukul 10.00 wita di Pura Bale Agung sebagai pusat pesamuan (pertemuan) Ida Bethara sebelum memargi (berjalan) ke Segara Kidul Tanah Lot. Semua warga Desa Pakraman Beraban mulai dari anak kecil sampai orang tua mengikuti prosesi ini. Pemelastian ini diikuti oleh 44 Pura yang ada di wilayah Desa Pakraman Beraban dan 5 pralawat Barong (Jero Gede). Dan hari itu semua warga mengenakan pakaian adat tradisional Bali berwarna putih yang melambangkan kesucian.

Pemelastian ke Segara Kidul Tanah Lot akan dimulai pukul 15.00 wita. Dimana sebelumnya dilaksanakan beberapa rangkaian prosesi seperti Mendak Ida Bethara, Ngebejian, dan langsung ke Segara. Setelah sampai di Tanah Lot, dilaksanakan upacara pemelastian pekelem. Dengan adanya upacara Melasti Desa Pakraman Beraban, jalan dari sebelah utara Desa Pakraman Beraban ke arah selatan sampai Tanah Lot akan ditutup untuk sementara sampai pemelastian tiba di Segara. Sehingga untuk para pengunjung yang berada di Tanah Lot belum bisa meninggalkan DTW Tanah Lot, begitu juga sebaliknya untuk pengunjung yang menuju ke DTWTanah Lot belum bisa melintas sampai pemelastian tiba di Segara.

Para pengunjung baik wisatawan asing maupun lokal sangat antusias menyaksikan upacara pemelastian di Tanah Lot. Moment upacara ini juga tidak akan dilewatkan oleh para pengunjung untuk mengambil gambar keramaian pemelastian dan para pemedek yang nangkil ke Pura Luhur Tanah Lot.

Sekitar pukul 17.00 wita, akan kembali ke Pura Bale Agung dilanjutkan dengan upacara mendak Ida Bethara untuk kembali ke “Peyogan Bale Panjang” Pura Bale Agung. Seluruh Ida bethara akan Melinggih di Pura Bale Agung sampai hari Pengerupukan tiba. Dimana satu hari sebelum pengerupukan, seluruh krama banjar (15 banjar adat) di Desa Pakraman Beraban Ngaturang Prani yang dibagi menjadi 2 kelompok. Malam harinya diadakan “Upacara Pememben” (Pertemuan seluruh Ida Bethara secara niskala). Dan hari terakhir yakni Pengerupukan, diadakan upacara Caru Panca Sanak pukul 09.00 wita, kemudian kembali ke Pura masing-masing.

Manajer DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana menyambut baik kegiatan melasti tersebut. “Sebagai umat hindu kami sangat bangga kawasan Tanah Lot menjadi salah satu pantai yang dipakai upacara melasti,” ucapnya. Hal itu kata dia juga membuat kawasan tersebut menjadi incaran turis asing melihat secara langsung proses melasti di Tanah Lot. “Upacara melasti dimana iring-iringan umat hindu menuju pantai menjadi salah satu pemandangan menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot,” ucapnya. rls/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER