DTW Tanah Lot Menjadi Tempat Studi Banding Adat Pecatu
Selasa, 05 September 2017
00:00 WITA
Tabanan
3390 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - DTW Tanah Lot menjadi tempat studi banding Desa Adat Pecatu, Sabtu, (02/09/2017). Studi banding tersebut untuk sharing pengelolaan kawasan wisata. Dimana DTW Uluwatu memiliki karakteristik yang mirip dengan DTW Tanah Lot.
Manager Operasional DTW Tanah Lot Ketut Toya Adnyana mengatakan DTW Tanah Lot menjadi tempat studi banding Desa Adat Pecatu lantaran DTW Uluwatu memiliki karakteristik yang mirip dengan DTW Tanah Lot. Dalam studi banding tersebut membahas beberapa permasalahan diri seperti penanganan komplain dan fasilitas pendukung kawasan hingga sistem yang diterapkan di management.
"Jadi maksud kedatangan mereka adalah untuk sharing pengelolaan kawasan wisata, dimana DTW Uluwatu memiliki karakteristik yang mirip dengan DTW Tanah Lot," ucap Toya Adnyana kepada media suaradewata.com, Selasa, (05/09/2017).
Selain itu, dirinya menjelaskan tentang awal mula dari pengelolaan DTW Tanah Lot yang menjadi dua pihak yakni antara Pemkab Tabanan dan Desa Pekraman Beraban. Dalam perjanjian tersebut juga diatur pembagian pah-pahan sesuai prosentase masing-masing ke Pemkab Tabanan, Desa Pekraman Beraban, Pura Luhur Tanah Lot, Pura sekitar dan Desa Adat se-Kecamatan Kediri.
"Setelah selama 2 jam mengadakan sharing informasi, rombongan Desa Adat Pecatu menyempatkan untuk melihat langsung ke lapangan dari gate tiket, pengecekan tiket masuk hingga ke areal pantai, dan mereka berharap dari informasi yang didapat akan bermanfaat untuk pembenahan pengelolaan Uluwatu ke depannya," terangnya.ang/dev
Komentar