Dituding Mbalelo, Ketua DPC Gerindra Digoyang

  • 13 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4501 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Situasi politik jelang pemilukada Tabanan mulai memanas. Lantaran dituding membalelo tidak mendukung kadernya untuk menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Ketua DPC Partai Gerindra Tabanan, Pasek Mika Wiaya digoyang kadernya. Dia dituntut mundur dari ketua DPC. “Pecat Pasek, pecat Pasek, pecat Pasek,” teriak puluhan massa yang mengaku adalah kader partai Gerindra dari wilayah Selamadeg Barat, Pupuan dan yang lainya saat beroasi di Kantor DPC Partai Gerindra, di Jalan Soekarnio Hatta, Tabanan, Senin, (13/7).

Puluhan massa dibawah komando I Wayan Artawan sekretaris PAC Gerindra Pupuan itu tiba di kantor DPC Gerindra sekitar pukul 11.00 wita. Mereka datang membawa beberapa spanduk yang berisi hujatan tehadap Ketua DPC, Pasek Mika sekaligus spanduk dukungan terhadap salah satu kadernya Sri Labantari. Beberapa spanduk yang menghujat Pasek yakni berbunyi “Untuk Diperhatikan, pasek tidak fair, mengusung bukan kader, kader- abal2, turunkan pasek dari Dpc tabanan”. Selain itu ada spanduk yang berbunyi, “ Pendukung Prabowo Subianto Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, Pecat Pasek MikaWijaya”. Selain spanduk bernada hujatan itu juga ada spanduk dukunan terhadap paket ABG – Labantari. Bunyinya “Pendukung Prabowo Subianto Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, ABG – Labantari, Bukan Yang Lain” . Selain memasang beberapa spanduk, para pendemo juga sempat berorasi yang meminta Ketua DPC, Pasek MikaWijaya dipecat. “Kami hadir disini mau ketemu Ketua DPC,  mau menyampaikan soal kebijakan-kebijakan yang diambil bertentangan dengan tujuan Gerindra,” teriak Artawan diikuti Mang Jon. Menurut mereka, kebijaka pasek yang membawa Gerindra mendukung paket Wayan Sarjana – Astawa Merta(Jana – Amerta) adalah keliru. “Ada kader Gerindra yang siap maju dan berjuang mati-matian, kenapa tidak didukung, pasek justru mendukung paket yang bukan kader Geridra, ini tidak benar,” tambahnya.

Usai puas berorasi, perwakilan massa kemudian menyerahkan pernyataan sikap yang berisi 5 point sekaligus menyerahkan surat pernyataan kepada wakil seretaris DPC Gerindra, I Made Khusyadi. Inti dari pernyataan sikap itu yakni meminta DPC Gerindra melakukan konsolidasi serta mengevaluasi kinerja Ketua DPC. Bahkan pada point 5 pernyataan sikap itu, meminta ketua DPC mengundurkan diri dari jabatanya.

Atas hal tersebut, Made Khusadi berjanji akan meneruskan aspirasi itu ke DPD dan DPP. “Aspirasi ini pasti akan kami sikapi sebaik mungkin,, kita akan evaluasi, dimana kekurangan kami, kami juga akan melapor keatasan,” ucap Khusyadi usai menerima pernyataan sikap tersebut. Yang menarik, rencana kader menyegel kantor DPC Itu terpaksa diurungkan, lantaran Khusyadi meminta para kadernya untuk bersabar. “Kalau boleh kami minta kantor jangan disegel, kalau disegel bagaimana kami melakukan rapat evaluasi guna menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” minta Khusyadi. Setelah berunding sebentar massa bisa mamakluminya, dan tidak jadi menyegel kantor, dan hanya memasang spanduk. Setelah itu massa membubarkan diri.

Seperti diketahui dalam perbutan rekomendasi salah satu Kader Gerindra yakni I Nengah Sri Labantari yang juga Wakil Ketua DPRD Tabanan digadang-gadang partai Golkar maju dalam Pilkada Tabanan berpaket dengan Arya Budi Giri (ABG) yang disingkat dengan ABG – Labantari. Namun langkah Labantari itu justru bertolak belakang dengan DPC Gerindra. Pasalnya Ketua DPC Gerindra Pasek Mika Wijaya justru membawa gerbongnya untuk mendukung yang bukan kader Gerindra yakni paket Sarjana – Astawa Merta. Sarjana adalah mantan Bendahara  DPC PDIP, sedangkan Astawa Merta adalah sekretaris DPD Partai Demokrat Bali. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER