Mobil Tabrak Pembatas Jembatan, Pensiunan Kepala Sekolah Tewas

  • 27 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2409 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Kejadian tragis terjadi di Jalan Raya Samplangan- Temesi, tepatnya di Jembatan Tukad Sangsang yang memisahkan Kelurahan Samplangan dengan Desa Temesi, Selasa (27/8/2019). Sebuah kendaraan roda empat jenis Toyota Kijang Rover, terjungkal ke dasar sungai sedalam 10 meter.

Dari pantauan di lokasi kejadian, Kijang Rover dengan nopol DK 1557 JL, warna biru, mengalami kerusakan berat di seluruh bagian kendaraan. Posisi mobil berada di aliran sungai di bawah jembatan sedalam 10 meter. Pagar pembatas jembatan tampak hancur sepanjang ±5meter dan air dari pipa pdam muncrat deras akibat tertabrak. Sontak kejadian tersebut menjadi perhatian pengendara yang sedang lewat di lokasi kejadian.

Menurut keterangan salah seorang saksi yakni Saifulah Usman (56), saat ia melintas dari arah berlawanan dengan Kijang Rover, mendengar suara letusan. Dan tiba-tiba mobil Kijang berjalan zigzag sampai akhirnya menabrak pembatas jembatan. Ia pun berhenti untuk melihat apa yang terjadi. "Setelah melihat ada mobil menabrak pagar jembatan dan terjatuh, saya menelpon polisi untuk melaporkan kejadian," terang Usman yang kesehariannya mencari barang rongsokan itu.

Sedangkan Kanit Laka Sat Lantas Polres Gianyar, IPTU I Ketut Nariawan, ditemui di TKP menjelaskan, dari keterangan saksi - saksi di sekitar TKP mengatakan, mobil datang dari arah utara menuju selatan. Kemungkinan karena kecepatannya diatas rata-rata, saat ban meletus menyebabkan kendaraan zigzag tidak terkontrol oleh pengemudi. "Warga sekitar membantu mengevakuasi korban dari dasar sungai dibawa keatas untuk mendapatkan pertolongan," jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan, saat evakuasi korban masih dalam keadaan hidup dengan nafas tersengal-sengal. Setelah sampai diatas, korban dilarikan ke RS Sanjiwani untuk mendaparkan pertolongan. "Korban bernama Nyoman Asta Antara (64) asal Desa Sidan, Gianyar. Untuk tujuan dan darimana datangnya masih belum kami ketahui, menunggu keterangan dari pihak keluarga korban," lanjutnya.

Kecelakaan ini akibat out of control, karena tidak ada kendaraan yang dilawannya, tambah IPTU Nariawan.

Sementara itu, korban yang dibawa ke unit gawat darurat RS Sanjiwani akhirnya tidak dapat diselamatkan. Korban mengeluarkan darah dari mulut, sedangkan nagian luar tubuh korban tidak ditemukan luka terbuka. Seorang kerabat korban yang ditemui di RS Sanjiwani, Made Sarjana mengatakan, korban merupakan pensiunan Kepala Sekolah SD di Petak Mantring, Gianyar. Korban biasanya setiap pagi mengajak cucu untuk olahraga ke Lapangan Astina, Gianyar. Saat kejadian, ia mengaku tidak tahu korban datang darimana, hanya ia sempat khawatir jangan-jangan cucunya juga ikut dalam mobil.

Sarjana menjelaskan, korban memiliki istri dan tiga orang anak. Istri korban juga seorang guru yang mengajar di SMK sedangkan anak korban ketiganya laki-laki semua sudah menikah dan bekerja. Semuanya telah diberitahukan kejadian yang menimpa korban. "Rumahnya di Banjar Sidan Kaja, mengenai kelanjutannya apakah akan dikubur atau diaben menunggu keluarga dulu berembug," jelasnya. gus/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER