Pasokan Menipis, Harga Sayur Mayur Meroket

  • 08 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5231 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com –Peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau, telah menyebabkan pasokan sayur mayur di Pasar Kidul Bangli menipis. Dampaknya, harga sejumlah sayur mayur menjadi meroket. Bahkan kenaikan harganya tembus hingga 100 persen.

Sesuai pantauan di Pasar Kidul Bangli, Jumat (08/05/2015), kenaikan harga sayur mayur tertinggi terjadi pada harga buncis, naik dari Rp 3.000 per kilo menjadi Rp 6.000 per kilo. Selain itu, kenaikan yang sama juga terjadi pada harga sayur hijau dari Rp 4.000 per kilo, tembus menjadi 8.000 per kilo. Labu siam, naik dari Rp 300 per biji, menjadi Rp 500 per biji.

Sementara untuk harga Kentang, Wortel relatif mengalami fluktuatif.  Menurut Gusti Ayu Sri salah seoarang pedagang, mengaku kenaikan harga sayur mayur disebabkan karena minimnya pasokan dari petani. “Saat ini, masih musim peralihan. Sehingga musim panen mulai berlalu sehingga pasokan sayur  di petani menjadi berkurang,” tegasnya.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang lainnya, Ni Ketut Rumini. Disebutkan, kenaikan sayur mayur tersebut telah tejadi sejak dua pekan terakhir. Kata dia, kenaikan tertinggi terjadi pada harga sayur hijau dan buncis. “Sejak beberapa hari terakhir, harga buncis dan sayur hijau terus naik,” akunya. Hal ini, lebih banyak dikarenakan pasokan yang didapat dari petani berkurang.

 Atas persoalan ini, para pedagang mengaku mengalami penurunan omset penjualan hingga dua puluh persen. “Karena harga yang tinggi dan pasokan yang sedikit, menyebabkan penjualan menjadi berkurang. Banyak konsumen yang datang keburu kehabisan pasokan,” sebutnya.

Sementara untuk harga rempah-rempah seperti cabe, bawang putih dan bawang merah relatif masih stabil. Saat ini, harga cabe kecil merah Rp 22.000 per kilo, cabe besar Rp 18.000 per kilo. Sedangkan bawang merah Rp 28.000 dan bawang putih Rp 15.000 per kilo. ard

 

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER